BINTEK PENYUSUNAN PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN BAGI KABUPATEN/KOTA

BINTEK PENYUSUNAN PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN BAGI KABUPATEN/KOTA
Serang,
27 Mei 2021
Serang
27/05/21 –Dinas Ketahanan Pangan melalui FSVA (Food Security Vulnerability Atlas) Pertemuan dilaksanakan di Aula
Rapat Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten pada tanggal 27 Mei 2021 dihadiri
oleh 24 orang aparatur dari 8 Kab/Kota.Acara Pertemuan diawali dengan laporan
ketua panitia oleh KepalaSeksi Kerawanan Pangan (Rudi Wahyu Rudito, STP),
dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten (Dr. Ir.
Hj. Aan Muawanah, MM) sekaligus membuka secara resmi acara Bimbingan Teknis
Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Bagi Kabupaten/Kota TA. 2021.
Bimbingan
Teknis Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Bagi KAbupaten/Kota dilaksanakan
dengan tujuan untuk meeningkatkan kapasitas aparatur 8 Kabupaten/Kota dalam
rangka Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota Tahun
2021.Kegiatan ini meliputi sosialisasi panduan penyusunan, indikator dan metode
analisis Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota Tahun
2021. Dalam kegiatan ini juga dilakukan praktek langsung oleh tim FSVA BKP
Kementerian Pertanian RI mengenai analisis FSVA, pembuatan peta dan penyusunan
laporan.
Narasumber
dalam acara ini meliputi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten (Dr. Ir.
Hj. Aan Muawanah, MM), AKP Muda BKP Kementerian Pertanian RI (Nurulla Tri
Suwardani, SP.,M.Si) dan Tenaga ahli tim FSVA BKP Kementerian Pertanian RI
(Afandri, SP). Diskusi dipimpin oleh moderator yang berasal dari Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Banten (Drs. H. Dendi Hamadani, M.Si).
(Bpk.
Dendi Hamadani sedang memberikan materi)
Materi yang disampaikan dalam pertemuan yaitu: (a)Pemanfaatan
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (b) Panduan Penyusunan Peta Ketahanan dan
Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota Tahun 2021 (c) Indikator dan metodolagi
analisis Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota Tahun
2021 (d)Praktek Analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota
(e) Praktek pembuatan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota (f)
Praktek Penyusunan Laporan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota.
Hasil dari Bimbingan Teknis Penyusunan Peta Ketahanan dan
Kerentanan Pangan Bagi Kabupaten/Kota TA. 2021adalah sebagai berikut :
1.
Tahapan-tahapan
dalam penyusunan FSVA Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
- Pembentukan Tim Penyusunan FSVA
,Tim ini
terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana yang berasal dari lintas sektor.
Tim Pengarah dan Tim Pelaksana di tingkat kabupaten/kota terdiri dari lintas
sektor, antara lain: BAPPEDA, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Dinas Kependudukan, Badan Pusat Statistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
dan instansi lain terkait ketahanan pangan. Tugas Tim Pengarah sebagai berikut:
Memberikan arahan kepada Tim Pelaksana dalam melakukan pembahasan metodologi,
koordinasi, konsolidasi, kompilasi, validasi, dan analisis data FSVA serta
bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja Tim Penyusunan FSVA. Tugas Tim
Pelaksana sebagai berikut: Melakukan pembahasan metodologi; Melakukan
koordinasi, konsolidasi, kompilasi, dan validasi data indikator; Mengolah dan
menganalisis data indikator ketahanan dan kerentanan pangan; Melakukan
penyusunan dan publikasi laporan FSVA.
- Pertemuan Koordinasi ,Pertemuan koordinasi
dilaksanakan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan mempercepat penyusunan
FSVA. Pada pertemuan tersebut dilakukan sosialisasi penyusunan FSVA, review
ketersediaan data, dan penyiapan data. Peserta adalah Tim FSVA.
- Bimbingan Teknis, dilaksanakan dengan tujuan
meningkatkan kapasitas aparat kabupaten/kota dalam penyusunan FSVA. Materi yang
disampaikan terdiri dari: (a) Penjelasan umum FSVA, (b) metodologi penyusunan
FSVA, (c) praktek penyusunan FSVA; (d) pemetaan; (e) penyusunan laporan FSVA.
Bimbingan teknis dapat dilakukan secara fisik atau virtual.
- Pengumpulan Data, dilakukan untuk melengkapi
ketersediaan data yang masih kurang serta sebagai informasi pembanding dalam
proses validasi data. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang bersumber
dari Dinas atau instansi yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan data terkait
indikator FSVA.
- Validasi Data, dilakukan untuk menyepakati
data yang digunakan dalam penyusunan FSVA. Validasi data dilakukan oleh Tim
FSVA.
- Analisis Data, Pemetaan dan
Penyusunan Laporan FSVA ,data
yang telah disepakati oleh Tim FSVA selanjutnya dianalisis dan dipetakan sesuai
kaidah-kaidah pemetaan FSVA. Penyusunan laporan FSVA dilakukan dengan
menganalisis setiap indikator yang digunakan, sebaran daerah rentan dan tahan,
faktor penyebab daerah tersebut dikategorikan rentan rawan pangan, serta
rekomendasi kebijakan dan program pengentasan daerah rentan rawan pangan.
- Publikasi FSVA, FSVA yang telah disusun
selanjutnya disahkan oleh Pimpinan Daerah untuk selanjutnya dipublikasikan dan
disosialisasikan kepada stakeholder terkait. FSVA yang disusun dijadikan acuan
bagi pengambil keputusan dalam perencanaan program, penentuan sasaran serta
intervensi pengentasan daerah rentan rawan pangan dan gizi.
2.
indikator
yang digunakan dalam FSVA Kabupaten sebanyak enam indikator dan FSVA Kota
sebanyak lima indikator yang mencerminkan tiga aspek ketahanan pangan.
Indikator luas lahan pertanian tidak digunakan dalam analisis komposit FSVA
Kota.
3.
Indikator yang digunakan meliputi : rasio luas lahan pertanian
terhadap jumlah penduduk (Khusus Kabupaten), rasio jumlah sarana dan prasarana
penyedia pangan terhadap jumlah rumah tangga, rasio jumlah penduduk dengan tingkat
kesejahteraan terendah terhadap jumlah penduduk, desa yang tidak memiliki akses
penghubung memadai melalui darat, air atau udara, rasio jumlah rumah tangga
tanpa akses air bersih terhadap jumlah rumah tangga, dan rasio jumlah penduduk
per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk.
4.
Penentuan
range/cut off point indikator individu menggunakan pendekatan sebaran
data empiris pada masing-masing kabupaten/kota. Indikator individu dibagi
menjadi enam prioritas, kecuali indikator desa/kelurahan yang tidak memiliki
akses penghubung yang memadai menggunakan empat prioritas sesuai kategori yang
terdapat pada data Podes. Pendekatan metodologi yang diadopsi untuk analisis
komposit adalah dengan menggunakan metode pembobotan.
5.
Dalam
penyusunan analisis FSVA Kabupaten telah disiapkan dua folder form yang
dibedakan berdasarkan penyusunan FSVA di tahun 2021:
- Form kabkot BARU menyusun
FSVA di 2021 adalah form yang digunakan oleh Kabupaten/Kota yang baru menyusun
FSVA di tahun 2021.
- Form kabkot UPDATE FSVA
di 2021 adalah form yang digunakan oleh Kabupaten/Kota yang akan mengupdate
FSVA yang sudah pernah disusun di tahun sebelumnya, baik di tahun 2019 ataupun
2020.
6.
Langkah-langkah
analisis FSVA Bagi Kabupaten/Kota yang baru menyusun :Buka
data latihan FSVA Lebak 2019 , Buka Folder Form Kabkot BARU Menyusun FSVA 2021
, Buka file 0. Form Validasi Data dan Hitung Indikator Ver.Hs3, Input data
indikator , Hitung data indikator , Buka file 1. Form Penentuan Cut off Point Individu
Ver.Hs3 ,Cut off point Indikator Individu , Buka file 2. Form Analisis
FSVA Desa 2021 (KAB) Ver.Hs3, Pembentukan Titik Potong ,Penentuan
Indeks Komposit Masing-masing Desa , Hasil Sebaran Prioritas Indikator
Individu dan Komposit , Buka file 3. Form Layout Hasil FSVA 2021 Ver.Hs3 , Data
dan Hasil FSVA 2021, Ringkasan Hasil FSVA 2021.
7.
Bagi
Kabupaten/Kota yang telah menyusun FSVA tahun sebelumnya (2019 atau 2020) dan
akan melakukan updating tahun ini, maka langkah-langkah diatas sudah dilakukan
ditahun sebelumnya. Penentuan cut off point individu dan komposit akan
menggunakan cut off point individu dan komposit tahun baseline/tahun
sebelumnya (2019 atau 2020).
8.
Langkah-langkah
analisis FSVA Bagi Kabupaten/Kota yang Update :Buka data
latihan FSVA Lebak 2019 , Buka Folder Form Kabkot UPDATE FSVA 2021 , Buka file
0. Form Validasi Data dan Hitung Indikator Ver.Hs3, Input data indikator ,
Hitung data indikator , Buka file 1. Form Pengisian Cut off Point Individu
dan Komposit Ver.Hs3, , Buka file 2. Form Analisis UPDATE FSVA Desa 2021 (KAB)
Ver.Hs3, Penentuan Indeks Komposit Masing-masing Desa, Hasil
Sebaran Prioritas Indikator Individu dan Komposit , Buka file 3. Form Layout
Hasil FSVA 2021 Ver.Hs3 , Data dan Hasil FSVA 2021, Ringkasan Hasil FSVA 2021.
9.
Pembuatan Peta Dengan Software Quantum
Gis (Qgis) Dilakukan Dengan Langkah-Langkah Sebagai Berikut : Install Software
Qgis, Membuka Peta Di QGIS, Menambahkan Peta Atau Data Di QGIS, Mengubah Nama (Rename)
Data Excel , Menggabungkan Data Excel Dan Peta Kecamatan , Menyimpan
File Hasil Penggabungan, Membuat Peta Tematik, Pemberian Warna Sesuai Prioritas
, Pemberian Batas Dan Nama Kabupaten , Membuat
Layout Peta, Menambahkan Peta,
Menambahkan Tulisan (Judul), Menambahkan Gambar, Menambahkan Bentuk,
Menambahkan Legenda, Menambahkan Garis Skala (Scalebar), Menyimpan Sebagai
Gambar, Simpan Project.
10.
Sistematika Penyusunan Laporan Peta Ketahanan dan
Kerentanan Pangan terdiri dari 6 BAB ditambah 1 ringkasan eksekutif.
- KATA PENGANTAR (Kepala Daerah,
Tim Penyusun)
- DAFTAR ISI
- RINGKASAN EKSEKUTIF
- BAB
I (PENDAHULUAN) : Latar Belakang,
Kerangka Konsep Ketahanan Pangan Dan Gizi, Pemetaan.
- BAB
II (KETERSEDIAAN PANGAN) : Lahan Pertanian, Produksi, Sarana Dan Prasarana
Penyedia Pangan, Strategi Pemenuhan Ketersediaan Pangan.
- BAB III (AKSES TERHADAP PANGAN)
: Penduduk Dengan Tingkat Kesejahteraan Terendah, Akses Transportasi,
Strategi Peningkatan Akses Pangan.
- BAB IV (PEMANFAATAN PANGAN) :
Akses Terhadap Akses Air Bersih, Rasio Tenaga Kesehatan, Dampak (Outcome) Dari Status
Kesehatan, Strategi Peningkatan Pemanfaatan Pangan.
- Bab V (KETAHANAN DAN KERENTANAN
PANGAN KOMPOSIT) : Kondisi Ketahanan Pangan, Faktor Penyebab
Kerentanan Pangan.
- Bab VI (REKOMENDASI KEBIJAKAN)
- LAMPIRAN(Sumber Data/Peta/Pengesahan Tim, Dll)