PROMOSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN GOES TO PONPES
Sumber Gambar : Bidang konsumsiPROMOSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN GOES TO PONPES

(Foto Bersama Para Peserta dan Narsum)
Serang, 29/04/2025
Dinas Ketahanan Pangan menggelar acara Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes di aula Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Kawasaan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima Serang Banten. Peserta yang turut hadir berkisar 50 orang yang terdiri dari Pengelola Penganekaragaman Pangan Kabupaten/Kota, 9 Pondok Pesantren perwakilan dari 4 Kabupaten Kota diantaranya Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, dan telah hadir pula Penyuluh Pendamping, dengan tujuan agar lingkungan sekitarnya bisa mandiri pangan dan untuk pemenuhan gizi keluarga, dengan harapan Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan dalam hal pengelolaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Lingkungan Pondok Pesantren secara bersama – sama
Kegiatan Pemanfaatan lahan pekarangan dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting dan menekan angka laju inflasi. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga khususnya di lingkungan Pondok Pesantren.
Dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes melalui Pemanfaatan Lahan pekarangan pada Pondok Pesantren, diperlukan beberapa persyaratan diantaranya pondok pesantren memiliki lahan minimal antara 250– 500 meter, serta adanya antusiasme dari pondok pesantren untuk kegatan tersebut, karena kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan akan dirasa berhasil apabila adanya dukungan dari pondok pesnatren
Jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam di pekarangan antara lain adalah tanaman jenis sayur-sayuran, buah-buahan, obat-obatan, tanaman hias dan lain sebagainya yang kesemuanya itu dapat menunjang kebutuhan sehari-hari, bahkan bisa dijual dalam bentuk segar maupun olahan. Pemanfaatan Pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu, akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga. Pemanfaatan lahan pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja, tetapi lebih daripada itu adalah untuk penghijauan dan juga sabagai sumber kebutuhan rumah tangga, penyaluran hobi, kebanggaan pada diri sendiri dapat memanen dan mengkonsumsi hasil tanamannya sendiri, diperolehnya sayuran yang terjaminnya kebersihan dan kualitas sayuran yang akan dikonsumsi serta pemanfaatan tanaman.
(Pelatihan pembuatan pupuk komfos yang di bimbing oleh ahli)
Kegiatan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan dilakukan dalam rangka pemanfaaan lahan pekarangan pada ponpes, dan kegiatan tanggal 29 April merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelum nya, dimana pada kegiaan yang kedua ini peserta akan diberikan materi materi terkait peran pondok pesantren dalam pemanfaatan lahan serta tetntang materi terkait teknis penyemaiand an pembibitan.
Tujuan dari Kegiatan ini adalah :
- Untuk menambah pengetahuan Pondok Pesantren tentang peran ponpes dalam pemanfaatan lahan ponpes dan masyarakat sekitar.
- Untuk menambah wawasan dan keterampilan Ponpes tenang materi terkait pemanfaatan lahan pekarangan ponpes serta bisa mengaplikasikan nya di lingkungan Ponpes.
- Meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga dan memanfaatkan lahan agar lebih produktif serta kemandirian pangan.
- Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar.
- pemberdayaan kelompok masyarakat khususnya Pondok Pesantren untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan.
Keluaran dari kegiatan kedua ini adalah adalah para peserta memahami peran Ponpes dalam pemanfaatan Lahan Pekarangan dan menambah pengeahun Ponpes terkait materi pemanfaatan lahan pekarangan. Adapun outcomenya adalah Agar ponpes bisa mengaplikasikan dan mempraktekan pengetahuan yang mereka dapat serta secara langsung diprakktekan di lingkungan Ponpes Untuk mulai menanam di Lahan Pekarangan dan Polibag.
Kegiatan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes dimulai dengan laporan panitia dimana dilaporkan bahwa kegiatan pertemuan diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Pengelola Dinas Ketahanan Pangan 4 Kaubupaten / Kota, Pondok Pesantren dan Penyuluh Pendamping. Kegiatan kedua merupakan kelanjutan dari kegitaan sebelumnya, dimana pada kegiatan kedua peserta diajarkan materi sekaligus praktek terkait penyemaian dan pembibitan dalam pemanfaatan lahan pada Ponpes.
Setelah itu sambutan Bapak Kepala Plt Dinas yang dalam sambutan nya menyampaikan terkait kegiatan Ponpes pada angakatan pertama ada 4 kali kegiatan dimana iap kegiatan meruppakan kelanjutand ari kegiatan sebelumnya, dimana pada kegiatan pertama peserta diajarkan materi secara umum berupa pembinaan dan sosialisasi sedangkan pada materi kedua mulai dijarkan materi sekaligus prakek untuk pemanfaatan lahan pekarangan.
Jenis tanaman yang bisa ditanam berupa cabe dan sayur sayuran serta talas beneng, mengapa jenis sayuran, cabe dan talas beneng yang kami berikan, karena sayuran dan cabe bida dikonsumsi dan dimanfaatkan hasilnya secara langsung oleh ponpes, serta mengapa talas beneng karena talas beneng merupakan ikon dari salah satu pangan lokal yang ada di provinsi Banten yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dimanfaatkan dengan baik.
Setelah itu dilakukan simbolis pake berupa percontohan yang erdirid ari Benih Cabe, Tomat, caisin, kangkung, media tanam dan Polibag serta bibit cabe dan alas beneng ke salah satu perwakilan Ponpes yaitu Ponpes Raudhatul Athfal yang berada di Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, paket simbolis diberikan langsung oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan kepada para peserta.

Selanjutnya diberikan maeri terkait peran ponpes dalam pemanfaatan lahan pekrangan oleh kepala Bidang penganekaragaman Pangan, dimana selain mendukung keahanan pangan dan mengurangi pasokan dari luar, bisa meningkakan kesejahteraan ekonomi ponpes, memberikan contoh praktek peranian yang berkelanjutan serta pemberdayaan warga ponpes yang melibatkan warga ponpes dan lingkungan sekitar. pentingnya pemanfaatan lahan pekaranga di lingkungan pondok pesantren, selain untuk kemandirian pangan. Banyam manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini selain untuk pemenuhan pangan dan gizi di lingkungan Ponpes, kegiatan ini juga bisa bernilai ekonomis tinggi serta bisa menambah wawasan dan keterampilan Ponpes dalam hal budi daya tanaman di lingkungan Ponpes.
Setelah itu materi terakhir dari Praktisi Pertanian yaitu Bapak Nurhayat, SP, dimana dalam materinya penyuluh menyampaikan terkait materi penyemaian dan pembibitan media tanam, dimana yang perlu diperhatikan adalah kualitas benih, media tanams erta lahan. Selain itu praktisi juga menghrapakan setelah diberikan bantuan para ponpes bisa merawat tanaman sehingga bernilai ekonomis tinggi. Para peserta diajarkan secara praktek dan materi tentang penyemaian dari benih, pembibitan serta penyiapan media tanam untuk penyemaian dan pembibitan.
Setelah itu sebelum berkahir kegiatan kami juga membahas terkait pre dan post tes yang diberikan kepada para peserta kegiatan ponpes dengan sasaran ponpes, para penyuluh, serta pengelola penganekaragaman pangan dengan fokus utama kami adalah pondok pesantren, dengan hasil sebagai berikut : dari 10 pertanyaan pre dan post tes dapat disimpulkan bahwa : Mengenai kegiatan bertanam dan berkebun sudah terlkihat bahwa peserta telah melaksanakan bertanam dan berkebun kurang lebih sebesar 87,5 % dengan intensitas rutin dan 12,50 % dengan intensitas kadang – kadang. Selain itu ada 93,75 % unuk lahan pekerangan memiliki kendala dalam hal biaya, namun setelah mengikuti kegiatan adanya keteratikan dari para pesera untuk kegiatan ini, sedangkan mengenai biaya dan sarana sera prasarana bisa dilakukan di ponpes masing masing apalagi jika sudah menghasilkan panen dan bernilai ekonomis tinggi. Untuk pengeahuan mengenai bertanam dan pemanfaatan lahan bisa dibantu oleh para penyuluh pendamping yang ada di desa binaan, untuk itu kami mengundang para penyuluh agar para ponpes bisa berkoordinasi dan konsultasi terkait bertanam dengan para penyuluh pendamping setempat. Yang terakhir para peserta sebagian besar setuju bahwa dengan memanfaatkan lahan pekarangan di Ponpes dapat menyediakan / kebutuhan sayuran yang sehat dan bisa dikonsumsi.
Kegiatan ini merupakan kelanjuan dari kegiaan sebeelumnya, dimana para peserta pada kegiatan kedua selain dibekali materi, mereka juga mendapatka praktek dan keterampilan khusus dalam hal materi terkait pemanfaatan lahan pekrangan, kemudian diberikan paket simbolis percontohan tanaman pada 9 Ponpes perwakilan 4 kabupaten Kota yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Padndeglang dan Kota Serang. Setelah itu dilakukan pembahasan pre dan post tes terhadap pesera diantaranya dengan hasil. Diharapkan setelah pertemuan yang kedua para peserta mulai menerapkan dan mempraktekan ilmu yang elah mereka dapatkan di lingkungan ponpes masing masing.
Kegiatan selanjutnya akan dilakukan pada bulan mei terkait materi terkait pangan lokal talas beneng dan pemanfaatan serta pemsaran nya dan kendala di lapangan serta pernmasalahan nya sedangkan pada bulan juni akan dibahas mengenai evalusi kegiatan kemudian setelah itu hasil pre dan post tes yang dilakukan kepada para peserta kegiatan pertemuan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes, dari hasil pre dan post tes.