PEMANTAUAN STABILITAS PASOKAN DAN HARGA PANGAN MINGGU KE 2 BULAN FEBRUARI 2025

Sumber Gambar :

PEMANTAUAN STABILITAS PASOKAN DAN HARGA PANGAN

MINGGU KE 2 BULAN FEBRUARI 2025

 

A. NERACA KETERSEDIAAN PANGAN

Pada Bulan Februari 2025 minggu kedua untuk ketersediaan Pasokan 12 (dua belas) Komoditas pangan dapat di lihat pada table berikut :

KOMODITAS PANGAN STRATEGIS

FEBRUARI

 

PROYEKSI   

KEBUTUHAN NERACA

SURPLUS/DEFISIT

KETERSEDIAAN

1

Beras

367.122

99.923

267.199

SURPLUS

2

Jagung

6.973

5.115

1.859

SURPLUS

3

Kedelai

8.532

7.295

1.237

SURPLUS

4

Bawang Merah

3.962

3.083

879

SURPLUS

5

Bawang Putih

2.902

2.080

823

SURPLUS

6

Cabai Besar

5.725

4.192

1.532

SURPLUS

7

Cabai Rawit

4.382

3.280

1.102

SURPLUS

8

Daging Sapi

12.883

2.855

10.029

SURPLUS

9

Daging Ayam Ras

58.588

16.134

42.454

SURPLUS

10

Telur Ayam Ras

25.428

16.478

8.949

SURPLUS

11

Gula Pasir

42.694

5.168

37.526

SURPLUS

 

 

 

B. TREND HARGA KOMODITAS DIBULAN FEBRUARI 2025

Pada Hari Rabu Minggu kedua Bulan Februari, dari 23 komoditas apabila melihat rata-rata minggu lalu terdapat 15 komoditas yang mengalami kenaikan harga dibanding harga pada minggu lalu yaitu 1. Beras Medium, 2. Jagung Tk. Peternak, 3. Kedelai Biji Kering (Impor), 4. Bawang Putih bonggol, 5. Daging Ayam Ras, 6. Telur Ayam Ras, 7. Gula Konsumsi, 8. Minyak Goreng Kemasan 9. Minyak Goreng Curah, 10. Ikan Tongkol, Kenaikan paling tinggi adalah Kedelai Biji Kering (Impor) sebesar 6,25% (harga sebelumnya Rp. 11.079 menjadi Rp. 11.818 Harga tertinggi berada di Kabupaten Tangerang dan terendah di Kota Serang. Sementara untuk harga yang turun (penurunan harga) ada 13 komoditas yaitu: 1. Beras Premium, 2. Beras SPHP, 3. Bawang Merah, 4. Cabe merah keriting, 5. Cabai Merah besar, 6. Dagng sapi murni, 7. Cabai rawit merah, 8. Tepung terigu curah, 9. Minyak Kita, 10. Tepung terigu kemasan, 11. Ikan Kembung, 12. Ikan bandeng 13. Garam Halus Beryodium, penurunan Harga yang paling signifikan adalah komoditas Cabai merah kriting sebesar 14,63 % harga sebelumnya adalah Rp. 65.108 menjadi Rp.56.796 dengan harga terendah di Kabupaten Tangerang dan Harga tertinggi di Kota Tangsel.

 

Dari table diatas dapat dilihat bahwa 3 komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah:

  1. Jagung Tk. Peternak : Kenaikan harga komoditas jagung di tingkat peternak di

Provinsi Banten disebabkan oleh beberapa faktor utama: Produksi jagung dalam negeri masih belum optimal dan sangat bergantung pada musim tanam. Hal ini menyebabkan ketersediaan jagung yang tidak merata sepanjang tahun, sehingga ketika pasokan berkurang, harga cenderung naik. Menurut Kementerian Koordinator Perekonomian, terdapat masalah dalam mekanisme cadangan jagung yang membuat pasokan tidak dapat diandalkan. Jagung merupakan komponen utama dalam pakan ternak. Kenaikan harga jagung secara langsung berdampak pada biaya pakan, yang pada gilirannya mempengaruhi harga daging dan telur ayam. Terdapat disparitas dalam distribusi pasokan jagung di berbagai daerah. Meskipun secara keseluruhan stok jagung dalam negeri cukup, distribusi yang tidak merata menyebabkan beberapa daerah mengalami kekurangan pasokan, sehingga harga melonjak. Kenaikan harga jagung juga dipengaruhi oleh kondisi pasar global. Permintaan internasional yang tinggi dan faktor-faktor seperti ketegangan politik serta krisis energi dapat mempengaruhi harga komoditas pertanian, termasuk jagung. Secara keseluruhan, kombinasi dari produksi yang tidak stabil, kenaikan biaya pakan ternak, disparitas pasokan, dan faktor ekonomi global berkontribusi pada kenaikan harga komoditas jagung di tingkat peternak di Provinsi Banten.

 
  1. Kedelai Biji Kering Impor : Kenaikan harga komoditas Kenaikan harga kedelai biji kering impor, termasuk di Provinsi Banten, disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait contohnya:

 

    1. Fluktuasi Harga Global dan Nilai Tukar Rupiah: Harga kedelai dalam negeri sangat dipengaruhi oleh harga kedelai global dan nilai tukar Rupiah karena Indonesia sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan kedelai Ketika nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dolar, harga kedelai otomatis naik.
    1. Gangguan Cuaca: Gangguan cuaca di negara-negara produsen kedelai seperti Amerika Latin (Brasil dan Argentina) dapat menyebabkan penurunan produksi dan ketidakpastian pasokan, yang berdampak pada kenaikan harga.
    1. Pembatasan Ekspor: Beberapa negara penghasil kedelai melakukan pembatasan ekspor, yang menyebabkan penurunan jumlah kedelai yang diekspor dan kenaikan harga di negara-negara pengimpor.
    1. Masalah Transportasi: Terdapat kendala transportasi dalam mengimpor kedelai, seperti pendangkalan Terusan Suez dan konflik di Timur Tengah, yang mengganggu ketersediaan kapal dan container. Hal ini menyebabkan keterlambatan pengiriman dan kenaikan biaya.
    1. Ketergantungan Impor: Indonesia sangat bergantung pada impor kedelai karena pasokan kedelai lokal masih sangat kurang. Kebutuhan kedelai tahunan di Indonesia mencapai 2,7 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya sekitar 355 ribu ton. Defisit ini dipenuhi dengan impor.
    1. Permintaan Tinggi dari Tiongkok: Permintaan kedelai dari Tiongkok meningkat tajam, yang menyebabkan kenaikan harga kedelai di pasar internasional

 

  1. 3. Beras Medium : Kenaikan harga beras Medium disebabkan oleh beberapa faktor:
  2. a. Kenaikan Harga Pengadaan Dalam Negeri: Harga pengadaan beras dalam negeri mengalami kenaikan, sehingga Bulog harus menyesuaikan harga jual beras di tingkat petani.
  3. b. Faktor Cuaca: Cuaca yang tidak menentu mengganggu produksi dan pasokan beras di tingkat petani. Perubahan iklim ekstrem menyebabkan gagal panen dan penurunan produksi. El Nino menyebabkan musim tanam mundur dan penurunan produksi padi.
  4. c. Berkurangnya Produksi: Produksi beras berkurang akibat perubahan iklim yang ekstrem, menyebabkan gagal panen. Produksi padi turun karena El Nino.
  5. d. Kenaikan Harga Gabah: Kenaikan harga beras terjadi ketika harga gabah naik.

 

 

Selain itu, Bulog memprediksi adanya potensi kenaikan harga beras pada awal tahun 2025 karena defisit produksi dan tingginya konsumsi beras yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga beras di pasaran.

 

(Tabel Harga Rata2 Provinsi)

 

C. TREND HARGA 23 KOMODITAS PER KAB KOTA

Dari trend harga per hari ini 23 komoditas Dimana Komoditas yang hampir semua Kab Kota yang mengalami kenaikan adalah 1. Beras Premium, 2. Beras Medium, 2. Jagung Tk. Peternak, 3. Kedelai Biji Kering (Impor), 4. Bawang Putih Bonggol, 5. Cabai rawit merah, 6. Daging ayam ras 7. Gula Konsumsi.8. Minyak Goreng curah dan 9. Minyak Kita Sedang komoditas lain naik hanya di beberapa kab kota saja yang menyebabkan kenaikan tersebut adalah Salah satu penyebab utama adalah ketidak seimbangan antara pasokan dan permintaan. Jika permintaan terhadap suatu komoditas pangan meningkat di kota tersebut, sementara pasokan tidak dapat memenuhi kebutuhan, harga akan cenderung naik begitu pula gangguan dalam distribusi akibat kondisi cuaca buruk, bencana alam, atau masalah logistik dapat menghambat pasokan komoditas pangan ke pasar lokal. Hal ini menyebabkan kelangkaan dan, akibatnya, kenaikan harga

(Tabel Harga Harian)

D. LAPORAN HARGA HARIAN

Dilihat dari laporan harian, hari Rabu 12 Februari 2025 dibanding dengan hari Selasa 11 Februari 2025 terdapat 13 komoditas yang mengalami kenaikan dan 9 komoditas penurunan, kenaikan yang paling signifikan adalah Komoditas Cabai Merah besar sebesar hingga Rp. 2.969 atau 5% dari hari kemarin Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan signifikan adalah Komoditas Ikan kembung sebesar Rp. 823. Atau sebesar 2% dari harga sebelumINFOGRAFIS HARGA PANGAN POKOK

 

 

D. BERAS MEDIUM, MINYAK GORENG CURAH, GULA PASIR, CABE RAWIT MERAH, CABE MERAH KRITING, DAN TELUR AYAM RAS

 

  1. Beras Medium

(Trend harga beras Medium)

Apabila melihat trend harga Beras Medium minggu kedua Bulan Februari dibandingkan dengan harga Minggu kesatu Bulan Januari, Kab Kota yang mengalami kenaikan harga adalah Kab Lebak dan Kota Tangsel dengan Kenaikan Kab Lebak sebesar 0,23% dari harga Rp. 12.746 menjadi Rp. 12.775 dan Kota Tangsel sebesar 0.61% dari harga Rp 13.667 menjadi Rp 13.750 sedangkan penurunan harga terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,92% dari Rp. 13.750 menjadi Rp. 13.625 Sedangkan Kab Kota Lainya mengalami harga yang stabil.

 

2.  Bawang Putih

Apabila  melihat Apabila  melihat trend  harga  Bawang  Putih  minggu  kedua  Bulan  Februari dibandingkan dengan harga Minggu Satu Bulan Februari, Untuk kenaikan harga terdapat di Kota Cilegon dan Kota Serang.  Kenaikan harga  paling signifikan ada di Kota Serang sebesar 3,08% dari harga Rp. 40.356 menjadi Rp.41.369. Sedangkan Penurunan harga ada di Kota Tangerang sebesar 0,35% dari Rp. 45.567 menjadi 44.467 untuk Kab/Kota lainnya mengalami harga yang stabil.

3.  Daging Ayam Ras

Apabila melihat Apabila melihat trend harga Daging ayam ras minggu kedua Bulan Februari dibandingkan dengan harga Minggu kesatu Bulan Februari, kenaikan harga ada di Kab Lebak, dan Kota Tangerang. Kenaikan harga paling signifikan ada di Kota Tangerang sebesar 1,87% dari harga Rp. 41.422 menjadi Rp. 42.211, Sedangkan penurunan harga terjadi di Kota Cilegon Dimana Penurunan sebesar 0,94% dari harga Rp. 40.250 menjadi Rp. 39.875. sedangkan untuk Kab/Kota lainnya mengalami harga yang stabil.

 


Share this Post