BIMBINGAN TEKNIS PEKARANGAN PANGAN LESTARI

Sumber Gambar :

BIMBINGAN TEKNIS PEKARANGAN PANGAN LESTARI

Serang, 17/07/2023

   Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten melalui Penganekaragaman Pangan sedang menggelar acara BimtekPekarangan Lestari,  di Aula Kantor Kecamatan Petir Kabupaten Serang, acara berlasung hingga selesai, acara ini bertujuan untuk Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan, Sinergitas program diversifikasi pangan, Meningkatkan  ketersediaan,  aksesibilitas,  dan  pemanfaatan  pangan untuk  rumah  tangga  dan  memanfaatkan  lahan  agar  lebih  produktif serta kemandirian pangan.  Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Pemberdayaan kelompok masyarakat khususnya Pondok Pesantren, Kelompok Wanita tani dan Keluarga Beresiko Stunting untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kegiatan P2L. Meningkatkan  pengetahuan,  pemahaman  dan  kemampuan  Aparat, Pondok pesantren, kelompok wanita tani dalam upaya Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis sumber daya lokal melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui teknik budidaya tanaman. Meningkatkan motivasi, partisipasi, dan aktivitas masyarakat dalam Diversifikasi pangan melalui penguatan kelembagaan dan   pember- dayaan masyarakat. serta  pemanfaatan  lahan  pekarangan  dengan  mengoptimalkan lahan pekarangan untuk ditanami sehingga bernilai ekonomis tinggi.

 

Peserta yang hadir dalam acara ini Aparat Desa dan Kecamatan, Kader  Posyandu / PKK, Pondok Pesantren, Kelompok Wanita Tani, dan Keluarga Beresiko Stunting.

 

          Ketahanan pangan Minimal harus ada dua unsur pokok, yiautu ketersediaan  dan  aksebelitas  masyarakat.  Tujuan  dari  ketahanan  pangan harus diorentasikan untuk   pencapaian pemenuhan  hak atas pangan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan ketahanan pangan nasional dan local.

Salah satu aspek yang menjadi   permasalahan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah  aspek konsumsi. Hal ini diindikasikan dengan   produksi beras Indonesia dari tahun ke tahun yang menurun tidak diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat. terhadap beras yang terus meningkat. Diversifikasi pangan dengan pemanfaatan lahan pekarangan menjadi solusi terbaik mengingat potensi negara kita yang sangat besar.

 

          Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan  rumah  tangga  dan  mendukung  program  pemerintah  penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

 

          Mengingat makin terbatasnya lahan pertanian, maka optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan menjadi salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan penyediaan pangan rumah tangga. Indonesia memiliki potensi lahan  pekarangan  yang  sangat  besar,  hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu penyedia sumber pangan yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

 

              Dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Pemanfaatan Lahan pekarangan pada Pondok Pesantren, diperlukan beberapa persyaratan diantaranya pondok pesantren memiliki lahan minimal 500 meter, selain itu pondok pesantren sudah pernah melakukan kegiatan pemanfaatan lahan sebelumnya serta adanya  antusiasme  dari  pondok  peantren untuk kegatan tersebut, karena kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan akan dirasa berhasil apabila adanya

dukungan dari pondok pesnatren.

 

        Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten merencanakan akan mengadakan  pertemuan  pemanfaatan  lahan  pekarangan  dengan  sasaran Pondok  Pesantren  dengan  tujuan  agar  lingkungan  pondok  pesantren  dan sekitarnya bisa mandiri pangan dan untuk pemenuhan gizi keluarga, dengan Harapan Untuk mendorong  pembangunan  ketahanan  pangan  yang mendukung   pembangunan   secara   keseluruhan   dalam   hal   pengelolaan Kawasan Rumah Pangan Lestari dalam hal meningkatkan ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

Mengingat makin terbatasnya lahan pertanian, maka optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan menjadi salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan penyediaan pangan rumah tangga. Indonesia memiliki potensi lahan  pekarangan  yang  sangat  besar,  hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu penyedia sumber pangan yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

 

                Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh minimnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan lebih rendah  atau kerdil  dari standar usianya. Upaya untuk menanggulangi masalah gizi tersebut dilakukan melalui peningkatan penyediaan pangan dan meningkatan kemampuan masyarakat mengakses kebutuhan pangan.

 

Pertemuan Bimbingan Teknis Pekarangan Pangan Lestari dengan sasaran : Pondok PEsantren, Kelompok Wanita Tani, keluarga beresiko stunting serta aparat kecamatan dan desa dengan tujuan agar lingkungan sekitarnya bisa mandiri pangan dan untuk pemenuhan gizi keluarga, dengan harapan Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan dalam hal pengelolaan Kawasan Rumah Pangan Lestari dalam hal meningkatkan ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

 

Melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang  tidak  produktif,  sebagai  penghasil  pangan  dalam  memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan dan diperlukan peran Tim Penggerak PKK mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelompok Wanita Tani serta Penyuluh Pendamping.

Keberhasilan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan aneka ragam pangan dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi aneka ragam pangan.

Pemberian    Paket    Percontohan    benih    tanaman    dalam    rangka pemanfaatan lahan pekarangan dan dalam rangka menstabilkan inflasi dan mengurangi kemiskinan ektrim khususnya di wilayah stunting, agar kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan ini berhasil, harus ada motivasi dari kelompok wanita tani, harus adanya peran penyuluh pendamping serta harus memberikan sentuhan ekonomi atau nilai tambah.

Perlu ditingkatkan kembali dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan dengan mengoptimalkan para anggota dan adanya motivasi yang besar serta adanya dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten kota terhadap hal tersebut Untuk pengelolaan pemanfaatan lahan   pekarangan   diharapkan menggunakan pupuk nabati yang ada di pekarangan anggota dan mulai menggunakan pupuk organik atau bisa mencampurkan antara pupuk organik dan pupuk anorganik.

Dengan   adanya   pemanfaatan   lahan   pekarangan   di   kelompok, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian selain itu untuk pemanfaatan lahan pekarangan sebagai penyedia sumber pangan dan gizi rumah tangga.

Peserta  secara  keseluruhan  sangat  antusias  terhadap  pertemuan pemanfaatan lahan pekarangan, para peserta akan segera mempraktekan materi yang telah di dapatkan dan akan segera diaplikasikan di lapangan sehingga terjadi peningkatan pemanfataatan lahan pekarangan dan meningkatkan semangat bagi kelompok wanita tani agar tetap aktif dan produktif.

Dalam teknik budidaya peserta diberikan pengetahuan tentang teknik menanam, memupuk, memasang ajir, memasang mulsa, pembenihan dan penyemaian dan pemanenan.


Share this Post