BIMBINGAN TEKNIS PEKARANGAN PANGAN LESTARI DIWILAYAH KECAMATAN BENDA - KOTA TANGERANG

Sumber Gambar :

BIMBINGAN TEKNIS PEKARANGAN PANGAN LESTARI DIWILAYAH KECAMATAN BENDA - KOTA TANGERANG

 

           Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten menggelar acara Bimbingan Teknis Penkarangan Pangan Lestari pada hari Senin (25/09/2023) di wilayah Kelurahan Jurumudi Kecamatan Benda Kota Tangerang – Banten.

           Kegiatan Bimbingan Teknis Pekarangan Pangan Lestari dimulai dengan laporan panitia dimana dilaporkan bahwa kegiatan pertemuan diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Aparat Kecamatan, Aparat Desa, Kader Posyandu, Pondok Pesantren, Kelompok Wanita tani dan Keluarga beresiko stunting di Desa Pancaneraga Kecamatan Benda. Serta dipaparkan mengenai maksud dan tujuan dari kegiatan.

           Dilanjutkan sambutan dan arahan dari Bapak Camat Kecamatan Benda , dimana dalam sambutan nya bapak Camat menjelaskan bahwa Kecamatan Benda merupkan lokus stunting di Kota Tangerang, terkait kegiatan Bimtek Pekarangan Pangan Lestari bapak camat mengucapkan terima kasih Karena warganya diberikan paket benih percontohan benih tanaman selain itu bapak camat mengajak para warga untuk membudidayakan pekarangan untuk pemanfaatan lahan sehingga dapat menurunkan resiko stunting. Serta mengajak warga nya untuk mengikuti kegiatan ini sampai akhir dan mempraktekan nya di lingkungan masing – masing.

          

             Kecamatan Benda menjadi perhatian dari Provinsi untuk kegiatan tersebut. Dengan adanya perhatian dan kegiatan dari Provinsi, semoga bisa membantu masyarakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan.

           Setelah itu dilanjutkan sambutan dan arahan sekaligus membuka oleh ibu kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, dalam paparan nya ibu kadis menyampaikan dan mengajak seluruh peserta khusunya yang ada di Kecamatan Benda dan Desa Pancanegra yang ada di Kecamatan Benda untuk melakukan pemanfaatan lahan pekarangan di wilayah sekitarnya dalam menekan angka inflasi dimana bahan percontohan yang akan dibagikan berupa media tanam, benih cabe, benih tomat dan polybag. Selain bisa mencukupi keluarga hasilnya jika berlebih bisa dijual dan bisa disebarkan dan dibagikan ke keluarga lain nya.

           Selanjutnya kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten menerangkan bahwa tentang penting nya mengkonsumsi pangan lokal, dalam menunjang ketahanan pangan dan dalam upaya meningkatkan asupan sayur dan buah serta upaya penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Dimana lahan pekarangan kita masih luas dan pentingnya pemanaafatan lahan pekarangan untuk ditanami aneka sayur dan buah serta olahan pangan lokal dan sebgaai ciri khas dari daerah itu sendiri.

           Dalam sambutan nya dan arahan nya ibu kepala Dinas juga menjelaskan tentang visi dan misi Provinsi Banten yaitu visinya sebagai masyarakat yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah. Sedangkan untuk misi provinsi banten yaitu menciptakan tata kelola yang baik, infrastuktur, pendidikan, kesehatan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

           Selanjutnya dilakukan simbolis bantuan paket percontohan benih tanaman berupa : media tanam, polybag, benih cabe dan benih tomat kepada perwakilan peserta pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan yaitu : Aparat Kecamatan, Aparat Desa, Kelompok Wanita tani, Pondok Pesantren dan Keluarga beresiko Stunting, dengan harapan paket percontohan benih tanaman bisa ditanam di lahan pekarangan dan bisa membantu menurunkan angka inflasi.

          

           Ketahanan pangan minimal harus ada dua unsur pokok, yaitu ketersediaan dan aksebelitas masyarakat. Tujuan dari ketahanan pangan harus diorentasikan untuk pencapaian pemenuhan hak atas pangan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan ketahanan pangan nasional dan lokal.

           Salah satu aspek yang menjadi  permasalahan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah aspek konsumsi. Hal ini diindikasikan dengan  produksi beras Indonesia dari tahun ke tahun yang menurun tidak diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat. terhadap beras yang terus meningkat. Diversifikasi pangan dengan pemanfaatan lahan pekarangan menjadi solusi terbaik mengingat potensi negara kita yang sangat besar

Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Mengingat makin terbatasnya lahan pertanian, maka optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan menjadi salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan penyediaan pangan rumah tangga. Indonesia memiliki potensi lahan pekarangan yang sangat besar, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu penyedia sumber pangan yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Pemanfaatan Lahan pekarangan pada Pondok Pesantren, diperlukan beberapa persyaratan diantaranya pondok pesantren memiliki lahan minimal 500 meter, selain itu pondok pesantren sudah pernah melakukan kegiatan pemanfaatan lahan sebelumnya serta adanya antusiasme dari pondok peantren untuk kegatan tersebut, karena kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan akan dirasa berhasil apabila adanya dukungan dari pondok pesnatren .

 

          Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten merencanakan akan mengadakan pertemuan pemanfaatan lahan pekarangan dengan sasaran Pondok Pesantren dengan tujuan agar lingkungan pondok pesantren dan sekitarnya bisa mandiri pangan dan untuk pemenuhan gizi keluarga, dengan harapan Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan dalam hal pengelolaan Kawasan Rumah Pangan Lestari dalam hal meningkatkan ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh minimnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan lebih rendah atau kerdil dari standar usianya. Upaya untuk menanggulangi masalah gizi tersebut dilakukan melalui peningkatan penyediaan pangan dan meningkatan kemampuan masyarakat mengakses kebutuhan pangan.

Ada beberapa tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini ialah :

  • Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan, Sinergitas program diversifikasi pangan
  • Meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga dan memanfaatkan lahan agar lebih produktif serta kemandirian pangan.
  • Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar.
  • pemberdayaan kelompok masyarakat khususnya Pondok Pesantren, Kelompok Wanita tani dan Keluarga Beresiko Stunting untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kegiatan P2L.
  • Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan Aparat, Pondok pesantren, kelompok wanita tani dalam upaya Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis sumber daya lokal melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui teknik budidaya tanaman.
  • Meningkatkan motivasi, partisipasi, dan aktivitas masya­­rakat dalam Diversifikasi pangan melalui penguat­an kelembagaan dan  pember­dayaan masya­ra­kat.
  • Melakukan pemanfaatan lahan pekarangan dengan mengoptimalkan lahan pekarangan untuk ditanami sehingga bernilai ekonomis tinggi.

 

          Adapun para peserta yang hadir dan turut memeriahkan kegiatan ini adalah Aparat Desa dan Kecamatan, Kader Posyandu / PKK, Pondok, Pesantren, Kelompok Wanita Tani dan Keluarga Beresiko Stunting.

Melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan dan diperlukan peran Tim Penggerak PKK mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelompok Wanita Tani serta Penyuluh Pendamping

Keberhasilan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan aneka ragam pangan dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi aneka ragam pangan.

Pemberian Paket Percontohan benih tanaman dalam rangka pemanfaatan lahan pekarangan dan dalam rangka menstabilkan inflasi dan mengurangi kemiskinan ektrim khususnya di wilayah stunting

Agar kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan ini berhasil, harus ada motivasi dari kelompok wanita tani, harus adanya peran penyuluh pendamping serta harus memberikan sentuhan ekonomi atau nilai tambah.

Perlu ditingkatkan kembali dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan dengan mengoptimalkan para anggota dan adanya motivasi yang besar serta adanya dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten kota terhadap hal tersebut

Untuk pengelolaan pemanfaatan lahan pekarangan diharapkan menggunakan pupuk nabati yang ada di pekarangan anggota dan mulai menggunakan pupuk organik atau bisa mencampurkan antara pupuk organik dan pupuk anorganik.

Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan di kelompok, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian selain itu untuk pemanfaatan lahan pekarangan sebagai penyedia sumber pangan dan gizi rumah tangga.

Akan dilakukan jadwal kegiatan dan rencana kegiatan monitoring terkait kegiatan ini

Peserta secara keseluruhan sangat antusias terhadap pertemuan pemanfaatan lahan pekarangan, para peserta akan segera mempraktekan materi yang telah di dapatkan dan akan segera diaplikasikan di lapangan sehingga terjadi peningkatan pemanfataatan lahan pekarangan dan meningkatkan semangat bagi kelompok wanita tani agar tetap aktif dan produktif

Dalam teknik budidaya peserta diberikan pengetahuan tentang teknik menanam, memupuk, memasang ajir, memasang mulsa, pembenihan dan penyemaian dan pemanenan.


Share this Post