BUDIDAYA JAGUNG MANIS DHARMA WANITA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BANTEN

Sumber Gambar :

BUDIDAYA JAGUNG MANIS

DHARMA WANITA DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI BANTEN

 

TAMAN PANGAN LESTARI

KP3B Jl. Syech Nawawi Albantani Palima-Curug Kota Serang

Provinsi Banten

2025

 

 

1. Pendahuluan

Jagung merupakan tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Manfaat jagung tidak hanya sebagai pangan, tetapi juga bahan pakan dan bahan industri lainnya. Diperkirakan lebih dari 55% kebutuhan jagung dalam negeri digunakan untuk pakan 30% untuk konsumsi pangan, selebihnya untuk kebutuhan lainnya dan bibit, hal ini menyebabkan kebutuhan akan jagung terus mengalami peningkatan. Upaya peningkatan produksi jagung menghadapi berbagai masalah sehingga produksi jagung dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan nasional. Untuk dapat mencapai hasil yang tinggi dalam budidaya tanaman jagung, faktor utama yang harus diperhatikan adalah varietas jagung yang akan ditanam, kesuburan tanah, air yang cukup dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

Klasifikasi Tanaman Jagung Manis

Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta

Sub Divisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Kommolinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L

 

 

 

2. Penyiapan Lahan

 

penyiapan lahan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Tanpa Olah Tanah (TOA) atau oleh tanah minimum (minimum tillage) pada lahan sawah setelah padi, bila gulma susah bersih bisa langsung ditanami, tetapi bila gulma masih banyak bisa disemprot terlebih dahulu dengan herbisida. 2. Olah Tanah Sempurna (OTS) pada lahan kering. Tanah diolah dengan bajak ditarik traktor/sapi atau dapat menggunakan cangkul, kemudian digaru dan disisir sehingga rata.

 

3. Persiapan Benih

1. Pemilihan varietas berdasarkan pada kesesuaian lokasi, ketahanan terhadap OPT dan keinginan petani. 2. Penggunaan varietas unggul akan memberikan hasil yang tinggi. 3. Pilih varietas dengan benih berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit dan ceraan lingkungan setempat. 4. Benih bermutu akan tumbuh serentak dan lebih cepat, menghasilkan tanaman yang sehat, tahan rebah, seragam dan berpotensi hasil tinggi. 5. Keperluan benih 20 kg/ha. 6. Perlakuan benih (seed tratment) menggunakan metalaksil mencegah penyakit buai.  Baca Selengkapnya ...............

 


Share this Post