DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BANTEN; SOSIALISASI FOOD LOSS AND WASTE TAHUN 2021

Sumber Gambar :

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BANTEN; SOSIALISASI FOOD LOSS AND WASTE TAHUN 2021

Serang, 11 November 2021, Dinas Ketahanan Pangan melalui Zoom meeting menggelar acara sosialisasi Food Loss and Waste di ruang rapat Bidang Keterjangkauan Pangan Gd. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Jl. Syech Nawawi AlBantani Kawasan Pusat Pemeritahan Provinsi Banten (KP3B) Curug Palima Serang Banten.

Food loss adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti sayuran,buah-buahan atau makanan yang masih mentah namun sudah tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dibuang begitu saja.

Food loss menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan bahan makanan untuk memasak. Di Indonesia sendiri kasus food loss sudah banyak terjadi, salah satunya yang terjadi di Banyuwangi dimana para petani buah naga membuang buah naga yang masih segar ke sungai. Keadaan ini sangat disayangkan sekali.

Penyebab Food Loss:

·         Proses pra-panen tidak menghasilkan mutu yang diinginkan pasar.

·         Permasalahan dalam penyimpanan, penanganan, pengemasan sehingga produsen memutuskan untuk membuang bahan pangan tersebut.

·         Kurangnya permintaan konsumen di pasar.

·         Permainan harga pasar antara agen dan distributor yang menyebabkan harga melonjak tajam, dan ujung-ujungnya tidak terjual.

·         Terlalu lama di gudang dan lama kelamaan menjadi basi,berjamur, dan berbau busuk.

·         Tidak disimpan secara sempurna sehingga umurnya menjadi pendek.

·         Dan kalian yang kurang bijak membeli bahan makanan dan akhirnya bahan makanan tersebut membusuk di tempat penyimpanan (kulkas).

Maka dari itu, sebagai konsumen seharusnya kita harus membuat planning yang lebih baik sebelum membeli bahan makanan agar bahan makanan tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Food Waste

Food Waste adalah makanan yang siap dikonsumsi oleh manusia namun dibuang begitu saja dan akhirnya menumpuk di TPA.

Food waste yang menumpuk di TPA menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Sedangkan keduanya tidak sehat untuk bumi.

Gas-gas tersebut terbawa ke atmosfer dan berpotensi merusak lapisan ozon. Padahal, salah satu fungsi lapisan ozon adalah menjaga kestabilan suhu di bumi. Jika kestabilan suhu terganggu, maka terjadilah pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut akibat dari mencairnya es di bumi.

Penyebab food waste:

·         Tidak menghabiskan makanan.

·         Makan tidak sesuai dengan porsi makananmu.

·         Membeli atau memasak makanan yang tidak kalian sukai.

·         Gaya hidup (gengsi) menghabiskan makanan di depan orang ramai.

Untuk mengurangi jumlah food loss dan food waste, salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan yaitu adalah mindful dalam konsumsi makanan dan dengan menghabiskan makanan yang kamu makan. (zerowaste.id_official.)

Menurut Ibu Kadis Ketahanan Pangan yaitu Ibu Dr. Ir. Hj. Aan Muawanah beliau menjelaskan bahwa salah satu syarat tercapainya ketahanan pangan suatu wilayah adalah adanya ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi persyaratan gizi bagi penduduk. Bahan pangan yang dapat diproduksi di dalam daerah tersebut diupayakan tetap menjadi pilar utama dalam penyediaan pangan daerah, karena hal tersebut berkaitan dengan perwujudan ketahanan dan kedaulatan pangan wilayah.

“syarat tercapainya ketahanan pangan suatu wilayah adalah adanya ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi persyaratan gizi bagi penduduk. Bahan pangan yang dapat diproduksi di dalam daerah tersebut diupayakan tetap menjadi pilar utama dalam penyediaan pangan daerah, karena hal tersebut berkaitan dengan perwujudan ketahanan dan kedaulatan pangan wilayah” Ujar Ibu Aan pada acara Sosialisasi Food Loss and Waste melalui Virtual Account Zoom Meeting.

Sementara itu, dalam proses produksi sampai dengan konsumsi ada sebagian pangan yang terbuang. Menurut laporan The Economist tahun 2016-2017 menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara terbesar kedua setelah Arab Saudi yang menghasilkan food waste dan food loss di dunia. Indonesia diperkirakan menghasilkan 13 juta ton sampah makanan setiap tahunnya. Berat ini setara dengan 500 kali berat Monas. Bappenas bersama Waste4Change pada tahun 2020 meluncurkan hasil kajian Food Loss &Waste (FLW) di Indonesia. Kajian ini menelaah timbulan, dampak, dan penyebab FLW dalam lima tahap rantai pasok pangan serta menghitung proyeksi dan menyusun strategi untuk 25 tahun ke depan.

Hasil kajian tersebut menyatakan bahwa selama 20 tahun (2000-2019), timbulan FLW di Indonesia mencapai 23-48 juta ton/tahun atau setara dengan 115-184 kg/kapita/tahun. Kehilangan ini menghasilkan kerugian sebesar Rp 213 – 551 triliun/tahun atau setara dengan 4-5% PDB Indonesia per tahun. Sedangkan dari sisi sosial, kehilangan kandungan energi yang hilang akibat food loss and waste diperkirakan setara dengan porsi makan 61 juta – 125 juta orang per tahun.

AngkaFood loss and Waste tersebut diupayakan akan menurun sehingga secara linier akan meningkatkan jumlah ketersediaan pangan baik ditingkat wilayah maupun di tingkat rumah tangga.

 

Meunutnya bahwa tujuan kegiatan hari ini adalah melakukan sosialisasi sehingga yang dapat mulai melakukan perubahan perilaku terutama untuk mengurangi jumlah foodwaste di wilayah Provinsi Banten ini. Pada tingkat individu dan rumah tangga masing-masing dan bisa dimulai dengan melakukan konsumsi pangan yang bertanggung jawab. turut hadir pengusaha di ,bidang makanan dan Pengusaha Hotel untuk sekaligus mengajak dan mungkin mengkampanyekan untuk mengurangi jumlah pangan yang terbuang atau foodwaste.

tujuan kegiatan hari ini adalah melakukan sosialisasi sehingga kita dapat mulai melakukan perubahan perilaku terutama untuk mengurangi jumlah foodwaste di wilayah Provinsi Banten ini. Pada tingkat individu dan rumah tangga kita bisa mulai melakukan konsumsi pangan yang bertanggung jawab.Pungkas Ibu Aan Muawanah

Pada Akhirnya kami berharap langkah kecil kita dapat memberi dampak signifikan bagi pembangunan ketahanan pangan di Provinsi Banten.

 

 


Share this Post