Dinas Ketapang; Persiapan Hari Raya Idul Adha, Kegiatan Ketersediaan dalam rangka Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
Sumber Gambar :
Serang, 20 Juni 2022 -Dinas Ketahanan Pangan
menggelar acara Persiapan Ketersediaan dalam rangka menghadapi Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN) terutama Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban,
kegiatan ini di laksanakan di Aula Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten yang
dihadiri oleh beberapa stake holder kabupaten/kota dan provinsi, upaya ini dilakukan
guna mengantisipasi kenaikan harga pangan pokok strategis. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Banten dan sekaligus memberikan arahan mengenai kegiatan ini. Kepala Dinas Ketahanan
Pangan.
”Sebagaimana kita pahami bahwa
ketahanan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, dalam
mewujudkan dan memenuhi kebutuhan akan pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya” Ujar Ibu Aan Muawanah dalam sambutannya, beliau juga
menjelaskan bahwa pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata
dan terjangkau bagi masyarakat. Ketahanan pangan pada suatu wilayah tentunya
akan sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek,
baik lokasi wilayah, kondisi sosial ekonomi, budaya, lingkungan alam
serta kejadian-kejadian diluar jangkauan kemampuan pengendalian manusia,
seperti bencana alam, serangan hama dan lain-lain. Dalam menghadapi hal-hal
yang demikian, upaya menjaga stabilitas kondisi ketahanan pangan menjadi
penting. Gejala-gejala yang dapat mengganggu perkembangan ketahanan pangan
harus segera dapat terdeteksi secara dini.
Dalam rangka pengendalian ketersediaan dan kestabilan harga barang
kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional (hbkn) ramadhan dan
idul fitri kiranya perlu dilakukan langkah-langkah antispasi dan percepatan
pelaporan, pemantauan, pengawalan ketersediaan pangan masyarakat.
Dengan sinergi dan koordinasi
sesuai dengan peran kita masing-masing diharapkan tercapainya ketersediaan dan
kestabilan harga barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional
(hbkn) ramadhan dan idul fitri yang optimal.
Tujuan Pelaksanaan pertemuan Persiapan Menghadapi Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN) :
1. Menghimpun
informasi dan solusi mengenai kondisi ketersediaan pangan strategis menjelang
dan selama periode HBKN.
2. Memberikan
informasi tingkat kecukupan ketersediaan pangan di Provinsi Banten menjelang
idul adha.
3. Memberikan
gambaran rencana pemenuhan kebutuhan bahan pokok dalam menghadapi idul adha,
serta menganalisa permasalahan yang timbul. Sehingga dapat diupayakan
langkah-langkah antisipasi untuk menyediakan bahan pangan yang diperlukan
sesuai dengan daya beli masyarakat.
4. Membahas
kesiapan/rencana aksi pemerintah dalam menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan menghadapi
idul adha 2022.
Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari aspek budaya,
sosial dan agama. Hal tersebut menyebabkan banyaknya Hari-Hari Besar Keagamaan
dan Nasional (HBKN) seperti puasa, idul fitri, idul adha, natal, tahun baru dan
lainnya. Dalam menyambut hari besar keagamaan nasional (HBKN) hampir semua
masyarakat indonesia merayakannya. Perayaan hari-hari besar keagamaan tersebut
memerlukan bahan pangan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.
Seperti biasa dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional, kita
dihadapkan pada permasalahan klasik dengan kondisi harga bahan pangan pokok
yang fluktuatif dan pasokan yang berkurang,
sehingga kita selaku OPD yang terkait dengan hal tersebut harus berupaya
mengkoordinasikan dan menentukan langkah-langkah strategis sehingga
ketersediaan pangan dan harga lebih stabil dan bisa terjangkau oleh masyarakat.
Pada umumnya pada saat hari besar keagamaan nasional terjadi peningkatan kebutuhan bahan pangan dalam jumlah yang lebih banyak dibanding hari biasa. Kondisi ini menyebabkan tidak seimbangnya permintaan masyarakat terhadap pangan dengan jumlah ketersediaan pangan dalam periode tertentu, sehingga kondisi pasokan dan ketersediaan harus dapat mengantisipasi itu semua.
“Meskipun kita sudah berupaya meningkatkan produksi berbagai komoditas pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat termasuk kebutuhan pada masa HBKN, namun kemungkinan masih ada potensi berbagai masalah yang perlu diantisipasi” Ibu Aan Muawanah menambahkan.
Upaya meningkatkan produksi
berbagai komoditas pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat
termasuk kebutuhan pada masa HBKN, namun kemungkinan masih ada potensi berbagai
masalah yang perlu diantisipasiseperti: (a) adanya ekspektasi dan perilaku
spekulatif pedagang yang cenderung meningkatkan harga walaupun pasokan normal;
(b) adanya hambatan dalam kelancaran distribusi pangan seperti adanya perbaikan
jalan, kriminalitas, kurangnya sarana dan prasarana distribusidan cuaca
ekstrim; (c) kurangnya pasokan di beberapa wilayah; (d) masalah lain yang dapat
memicu kenaikan harga bahan pangan. Kondisi menjelang hari Natal dan Tahun baru
ini diharapkan dinas ketahanan pangan kabupaten/kota, kantor cabang BULOG di 3 wilayah, OPD terkait baik
kabupaten/kota maupun provinsi banten dapat menyediakan sejumlah bahan pangan
yang dibutuhkan masyarakat dan mengantisipasi lonjakan permintaan sehingga
dapat menjaga ketersediaan dan harga pada kondisi stabil.
Kondisi pertanian Banten pada saat ini adalah
kondisi penurunan produksi akibat adanya alih fungsi lahan, penurunan
sumberdaya manusia pada sektor pertanian, jumlah produksi padi yang semakin
menurun sedangkan pertambahan penduduk setiap tahunnya, pertumbuhan nilai
tambah produk pertanian yang relative lambat, fenomena iklim global yang
mengakibatkan pergeseran waktu dan pola tanam, fenomena iklim juga
mengakibatkan adanya gangguan pada siklus air sehingga terjadi perubahan pola
hujan.
Dinas
Pertanian Provinsi Banten berupaya melakukan pencegangan kasus PMK yang sudah
ada di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah
melakukan karantina untuk ternak yang berasal dari luar Indonesia, adanya
crisis center untuk memudahkan masyarakat jika menemukan kasus PMK serta tidak
menjual ternak yang sakit.
Daging
kerbau impor india terbebas dari penyakit kulit dan kuku, prosesnya harus lolos
proses sertifikasi kesehatan dari badan sertifikasi kesehatan di India begitu
juga setelah sampai pelabuhan tanjung periuk, dicek kembali kesehatan. Sapi pun
dilakukan PCR dari mulut, perut dan kaki (untuk menghindari penyakit kulit dan
kuku).
Pada sesi
acara materi Narasumber selanjutnya adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan
Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, “yang secara langsung
memberikan arahan untuk melakukan koordinasi dan pengamanan dalam hal
ketersediaan dan harga pangan menjelang natal dan tahun baru. Kondisi yang saat
ini sudah mulai terjadi adalah kenaikan harga minyak goreng dan bahkan beberapa
wilayah sudah melaporkan adanya kelangkaan minyak goreng di masyarakat” Ujar
Dendi Hamadani.
“Hal
ini mungkin dapat langsung ditindaklanjuti oleh dinas perindustrian dan
perdagangan juga oleh BULOG dapat berkoordinasi untuk melakukan operasi pasar.
Beberapa masalah yang biasa dihadapi pada periode HBKN adalah Meningkatnya
harga karena meningkatnya permintaan dan perilaku pedagang yang cenderung
meningkatkan harga secara tidak wajar”. Ujar Dendi Hamadani menambahkan.
Pada periode Natal dan Tahun Baru banyak masyarakat melakukan rekreasi sehingga komoditas tertentu (daging sapi, daging ayam, telur dan sayuran) permintaan naik sehingga harga naik. Kemungkinan terjadinya masalah pangan seperti penimbunan, pengoplosan, peredaran bahan pangan kadaluarsa dan tambahan bahan makanan yang membahayakan (pengawet, pewarna, pemanis dll).
(Beberapa
peserta rapat menyampaikan gagasannya?)
Pada sesi
acara beberapa peserta dari kabupaten kota diberikan waktu untuk berdiskusi
dimana dalam hal tersebut menyapaikan :
》Kabid. Kabupaten
Serang.
Gabah dan beras stok tidak ada masalah. Untuk gula ada penaikan harga, begitu juga cabai. Kemungkinan dipengaruhi oleh adanya faktor iklim yang buruk. Harga cabai rawit merah ada di angka Rp. 100.000. Cabai keriting Rp. 75.000, harga telur naik menjadi Rp. 28.000. Mudah-mudahan dapat dilakukan bazar pangan murah untuk bisa mengendalikan harga dengan baik.
》Kabid
Keterjangkauan Pangan
Mengenai data ketersediaan. Usul dari bidang keterjangkauan untuk menyamakan data. Agar tidak terdapat perbedaan. Mungkin kedepannya dapat dilakukan rekon data dengan dinas pertanian agar dapat berkoordinasi data, agar dapat menyamakan data dan presepsi. Selanjutnya mengenai satgas ketahanan pangan untuk dapat bertugas saat HBKN agar pengawasan kesetabilitasan harga dan ketersediaaan dapat terjadi.
》Kota Serang.
Terkait harga daging dan cabai sama seluruh Indonesia dikarenakan harga jual dari petani yang sudah tinggi. Cabai rawit hijau naik menjadi Rp. 85.000. Mengenai harga telur dan daging ayam, untuk di kota serang pasokan telur didominasi dari luar yaitu sumatera, serang. Kenaikan disebabkan adanya bansos yang memang mendapatkan pasokan langsung dari petani maka ini mempengaruhi penjualan yang naik harganya. Harga minyak goreng curah mulai turun menjadi Rp. 14.000.
》BPOM Provinsi
Banten.
BBPOM Serang pada saat HBKN Idul Adha tidak ada program pemantauan. Kebanyakan program ada pada idul fitri dan ramadhan. Apakah dari dinas ketapang ada program audit penelusuran dari rantai distribusi dari hulu ke hilir karena kebanyakan harga naik bukan dari hasil panennya. Ataukah jangan-jangan ada penimbunan, dikarenakan ada kenaikan harga padahal produksi atau panen banyak. Untuk pangan yang dipengaruhi musim apakah ada kelanjutannya agar bisa tetap ada stoknya pada saat tidak musimnya?
》Retail Lotte
Mart
Berkaitan dengan stok, order 2 ton untuk daging, ayam 10 ton untuk HBKN, untuk sembako 200 dus tropical, sanco 900 dan fortun 500. Kalau stok aman. 50rb per 2 liter untuk harga minyak.
》Kota.
Cilegon.
Untuk memenuhi kebutuhan dengan produksi kita blm bisa jadi masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Ada kenaikan cabai merah keriting menjadi Rp. 80.000. Cabai rawit hijau Rp. 75.000. Cabai rawit merah diatas Rp. 100.000. Untuk bawang merah mengalami penurunan sebesar Rp. 3.000 menjadi Rp. 52.000. Beras stabil harganya namun harga kedelai mengalami kenaikan karena distributornya sedikit sehingga permainan harga mudah terjadi.
》Kab.
Tangerang.
Apakah
Dinas ketahanan pangan prov banten diadakan pasar murah lagi. Karena masyarakat
dan penjual makanan menjerit dengan harga cabai?
-Pak
direktur Niaga Kerta Raharja, pihak mereka memonitor pasar setiap harinya
terkait harga, terutama minyak goreng curah harganya masih tinggi Rp. 15.000-16.000
per liter.
-Kerjasama dengan rajawali mesindo untuk stok, agar bisa dijual ke masyarakat dengan harga yang sesuai. Daging sapi yang masih belum turun harganya, untuk stok masih ada namun harga tinggi sehingga peminat berkurang dan penjual mengalami resiko kerugian saat menjual. Cabai, harga melambung cabai merah keriting mencapai Rp. 80.000. Rencana akan ada satgas monitor pangan di 19 pasar.
》Kab. Lebak
Pak Edi, informasi komoditi cabai. Harga pasar rangkas dan sekitar Rp. 80.000- Rp. 100.000. Cabai keriting kisar Rp. 80.000. Cabai rawit hijau kisar Rp. 100.000, cabai rawit hijau Rp. 75.000. Telur kisar Rp. 28.000. Daging diharga Rp. 130.000.
》Kota Serang
[Ibu Mamah] Ketersediaan lebih banyak suplai dari luar, karena produksi bulan mei padi hanya 50 ton, cabai besar 86,5 kwintal, bawang merah 125 kwintal. Apakah ada solusi dari Provinsi untuk kota serang. Apakah ada pasar murah? Untuk adakan bazar di kota serang apakah ada anggarannya? Untuk kegiatan neraca bahan makanan, bahwa tahun ini ada pemeriksaan ditiadakan sehingga kami harus menghitung sendiri. Sehingga nanti mungkin akan banyak bertannya ke Provinsi.
》Kab.
Pandeglang
Telur
di pandeglang mungkin paling mahal Rp.
29.000 per kg. Minyak goreng curah Rp. 16.000.
》Tangerang
Selatan
Pak.
Hotman
Minyak
goreng curah menurun, karena distribusi langsung ke toko-toko. Dari pabrik
langsung kemasan drigen mungkin kurang higienis dibanding oleh distributor.
Harga berada pada Rp. 16.000. Telur terpantau naik 2 bulan terakhir, rata-rata
harga Rp. 29.100. Kol dan tomat naik mennjadi Rp. 16.000 kemungkinan
dikarenakan faktor cuaca sehingga ada kendala pada panen.
》Kota
Tangerang
Cabai
rawit merah Rp. 100.000, cabai rawit
hijau Rp. 90.000, daging Rp. 140.000. Sebelum HBKN melakukan pemantauan harga.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi
bahan evaluasi bagi pemerintah untuk memberikan solusi yang terbaik bagi
masyarakat.