GERAKAN SADAR KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG DAN AMAN DI DAERAH STUNTING TAHUN 2025

Sumber Gambar :

GERAKAN SADAR KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG DAN AMAN DI DAERAH STUNTING TAHUN 2025

 

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengadakan pertemuan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya di lokus stunting dan untuk mewujudkan hidup sehat aktif dan produktif sesuai amanah UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan serta diharapkan adanya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dalam mewujudkan masyarakat Banten sehat, aktif dan produktif.

 

Adapun tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya di lokus stunting dan Lokasi Rawan Pangan untuk mewujudkan hidup sehat aktif dan produktif sesuai amanah UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Peserta Kegiatan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Provinsi BantenTahun 2025 . Terdiri dari : Pengelola Penganekaragaman Konsumsi Pangan , TP PKK Provinsi Banten, Dharma Wanita Provinsi Banten, TP. PKK Kabupaten / Kota.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Kegiatan Koordinasi dan sinkronisasi Pelaksanaan Advokasi, Edukasi dan Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA ) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten. dilaksanakan satu hari Kamis  pada tanggal 24 Juli 2024, di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten

 

              Ketahanan pangan minimal harus ada dua unsur pokok, yaitu ketersediaan dan aksebelitas masyarakat. Tujuan dari ketahanan pangan harus diorentasikan untuk pencapaian pemenuhan hak atas pangan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan ketahanan pangan nasional dan lokal.

 

  Pemantapan ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam agenda pembangunan nasional karena :Pertama, akses terhadap pangan dengan gizi yang cukup merupakan hak yang paling asasi bagi manusia ;Kedua, kualitas pangan dan gizi yang dikonsumsi merupakan unsur penentu yang penting bagi pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas; Ketiga, Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama yang menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.  Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan ketersediaan pangan yang cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, dan diutamakan berasal dari pangan lokal.

 

Negara atau wilayah mempunyai ketahanan pangan yang baik apabila mampu menyelenggarakan pasokan pangan yang stabil dan berkelanjutan bagi seluruh penduduknya, dan masing-masing rumah tangga mampu memperoleh pangan sesuai dengan kebutuhannya. Dengan ketahanan pangan yang baik terdapat suatu jaminan bagi seluruh penduduk untuk memperoleh pangan dan gizi yang cukup gunamenghasilkan generasi yang sehat dan cerdas dimasa yang akan datang.

 

Memang bukanlah pekerjaan yang mudah untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan ketahanan pangan dalam kondisi negara yang sedang melakukan penataan dengan berbagai permasalahan yang komplek, karena secara substansi dan esensi, hasil-hasil pembangunan ketahanan pangan membutuhkan waktu lama dan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat termasuk Tim Penggerak PKK  dalam partisipasinya sebagai agent pembaharuan terutama pada pembinaan peningkatan kesejahteraan keluarga yang dapat membangun ketahanan pangan dan  perekonomian keluarga dan masyarakat di Banten yang kita cintai ini.

 

Dalam UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemda berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif dan produktif dan penganekaragaman konsumsi pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) serta sesuai potensi dan kearifan lokal.

 

Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang dalam hal ini Badan Pangan Nasional Kementrian Pertanian, yang bertujuan untuk mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman (B2SA). Untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan melalui pengembangan pangan lokal memerlukan kerjasama dan integrasi yang dari setiap stakeholder sehingga program pengembangan industri berbasis sumber daya lokal dapat berjalan.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peduli Pemerintah Daerah Provinsi Banten dalam meningkatkan pola konsumsi Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Masyarakat melalui organisasi yang ada di masyarakat dengan harapan dapat menjadi tali penyambung sekaligus motor penggerak program peningkatan ketahanan pangan antara pemerintah dengan masyarakat dimana masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan pangannya  yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif dan berkelanjutan.         

 

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemenuhan gizi keluarga dengan pemenuhan tingkat konsumsi pangan masyarakat dengan menerapkan pangan B2SA akan semakin meningkatkan SDM yang handal dan berdaya saing yaitu sebagai berikut:

  1. Faktor penentu mutu makanan adalah keanekaragaman jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan, oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menyajikan pangan-pangan segar dan olahan yang aman untuk dikonsumsi yang berasal dari pangan lokal sehingga secara perlahan dapat meningkatkan citra makanan tradisional.
  2. Adanya upaya mengurangi penggunaan beras dan tepung terigu dalam mengolah pangan sehari-hari, sebagai alternative penggantinya adalah dengan menggunakan pangan lokal  yang saat ini sudah mulai diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di masing-masing.

 

             Kegiatan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan B2SA di aula Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten tanggal 24 Juli 2025. Peserta terdiri dari TP PKK Provinsi, DWP Provinsi, TP PKK Kabupaten / Kota dan Pengelola Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kabupaten / Kota.

 

             Pada saat Kegiatan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan B2SA peserta mendapatkan sertifikat terkait kegiatan ini. Dalam hal ini mengundang PKK Provinsi dan PKK Kabupaten kota dikarenakan TP PKK sebagai penggerak dan pendorong kegiatan kemasyarakatan khsusunya kader posyandu, besar harapan kami agar kegiatan ini bisa tersampikan kepada para kader yang ada di Kabupaten Kota khusunya di Loaksi Rawan pangan dan rentan rawan pangan sebagai prioritas kegiatan.

 

             Kegiatan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan B2SA dilaksankan untuk antara lain: Bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) untuk meningkatkan kualitas hidupnya, dengan sasaran kader pkk, kader posayandu dan keluarga beresiko stunting serta aparat Rt dan Rw.

             Mendorong dan Meningkatkan Kreativitas Masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga khususnya dalam memilih, menentukan, menyusun dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal.

             Mampu menerapkan perilaku konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) dikehidupan sehari – hari. Mampu menciptakan peran serta masyarakat khususnya organisasi masyarakat dengan dukungan pemerintah dalam meningkatkan program ketahanan pangan khususnya dalam peningkatan konsumsi pangan masyarakat beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).

Gerakan Konsumsi Pangan B2SA salah satu program pemerintah Provinsi Banten dalam rangka membantu penurunan angka stunting dengan melakukan sosialisasi kegiatan.

             Gerakan Konsumsi pangan diperlukan untuk mengenal makanan yang B2SA yang harus dikonsumsi oleh keluarga beresiko stunting, selain itu peserta diajarkan cara mengolah makanan B2SA oleh chef serta peserta diajarkan tentang makanan yang B2SA yang baik untuk dikonsumsi dan dikenal oleh masyarakat khusunya oleh keluarga beresiko stunting.

Status   gizi   yang   baik   merupakan   salah   satu   faktor   penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang  tak  terpisahkan  dari  pembangunan  nasional  secara  keseluruhan. 

Balita,  anak  usia  sekolah dasar, dan  ibu  hamil  merupakan  kelompok  sasaran  yang  sangat  perlu  mendapat  perhatian  khusus  karena  dampak  negatif yang ditimbulkan apabila menderita kekurangan gizi. 

 

Kegiatan Gerakan Konsumsi Pangan B2Sa terdiri dari kegiatan Soisalisasi B2SA dan ada praktek / demo olahan pangan lokal B2SA.

 

Setelah itu sambutan Kepala Dinas yang dalam sambutan nya menyampaikan tentang pentingnya Peranan Dinas Ketahanan Pangan dalam Penurunan Stunting di Provinsi Banten, dimana dalam sambutan nya Kepala Dinas Ketahanan Pangan menyampaikan tentang pentingnya asupan gizi seimbang dimana perlunya mengkonsumsi makanan B2SA mulai dari remaja calon ibu, ketika hamil dan menyusui serta ketika anak anak setelah mulai pengenalan makanan pendamping ASI serta Kepala Dinas juga menerangkan tentang pentingnya ASI Eksklusif yang harus diberikan kepada anak.

 

Selanjutnya kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten menerangkan bahwa tentang penting nya mengkonsumsi pangan lokal, dalam menunjang ketahanan pangan dan dalam  upaya meningkatkan asupan sayur dan buah serta upaya penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Dimana makanan yang dikonsumsi tidak harus mahal, makanan yang ada di sekitar kita karena B2SA tidak harus yang mahal.

 

Kepala Dinas Juga menerangkan bahwa Dinas Ketahanan Pangan sangat berperan dalam membantu menurunkan angka stunting dimana mulai dari pencegahan nya yaitu dilakukan sosialisasi B2SA seperti sekarang yang dilakukan terhadap remaja putri atau calon ibu selain itu usaha intervensi penurunan stunting pada balita di 8 Kabupaten / kota dengan membantu memberikan makanan tambahan berupa susu dan telur terhadap sasaran penerima bantuan anak stunting di 8 Kabupaten kota.

Dalam sambutan nya dan arahan nya kepala Dinas juga menjelaskan tentang visi dan misi Provinsi Banten yaitu visinya sebagai masyarakat yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah. Sedangkan untuk misi provinsi banten yaitu menciptakan tata kelola yang baik, infrastuktur, pendidikan , kesehatan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan foto bersama para peserta kegiatan beserta narasumber. Pentingnya kegiatan ini dalam mendorong penurunan stunting sangat baik, yaitu dengan adanya kegiatan sosialisasi gizi seimbang serta dengan adanya praktek menu B2SA dariParaktisi kuliner.

 

Setelah itu materi dari Persatuan Ahli Gizi , dalam materinya diterangkan tentang pentingnya gizi seimbang mulai dari sejak remaja, kehamilan, setelah melahirkan serta ketika pengenalan makanan pendamping ASI.

Selain itu makanan yang diberikan harus yang beragam, bergizi, seimbang dan aman serta yang ada di sekitar kita dan tidak harus mahal.

Asi Eksklusif penting diberikan terhadap Anak mulai sejak lahir sampai usia minimal 6 bulan tidak diberikan makanan lain selalin ASI karena dalam ASI kandungan nya sangat lengkap.

Setelah 6 bulan bisa diberikan makanan pendamping ASI secara bertahap mulai dari makanan cair / saring, encer, kental dan makanan biasa, setiap tahapan pemberian makanan pada balita diberikans ecara bertahap.

Selain itu pentingnya mengkonsumsi makanan B2SA selama kehamilan sangat mempengaruhi gizi bayi selama di dalam kandungan. Selain itu pentingnya pola asuh yang baik dari orang tua serta rutin membawa balita untuk diperiksa dan ditimbang ke posyandu.

Setelah itu dilanjutkan materi dan praktek dari praktisi kuliner yaitu untuk di Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa menu yang dipraktekan adalah mie yang terbuat dari sayuran dengan protein hewani ayam dan sayuran, menu ini adalah menu sederhana yang bisa dibuat di keluarga masing masing dan bisa diaplikasikan di keluarga

Dalam prakteknya chef sangat interaktif dan mengajak para peserta mulai dari penyiapan bahan sampai praktek dan penataan menu B2SA. Selama praktek peserta bisa saling bertanya dan sambil mempraktekan menu B2SA

Kesimpulan.

             Dalam memantapkan Ketahanan Pangan diperlukan peran strategis untuk agenda pembangunan nasional yaitu akses terhadap pangan dengan gizi yang cukup, kualitas pangan dan gizi yang dikonsumsi menjadi unsur penting dalam pembentukan SDM yang berkualitas, serta ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama yang menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.

 

             Dengan kegiatan Gerakan Konsumsi Pangan B2SA yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten diharapkan dapat membantu mewujudkan program penurunan angka stunting, dalam memenuhi kebutuhan gizi Masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. sehingga dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan Aman (B2SA) sesuai dengan potensi dan kearifan local khususnya yang ada di kota Cilegon.

 

Melalui Kegiatan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan B2SA bisa membantu menurunkan angka stunting dengan membiasakan mengkonsumsi makanan B2SA di kehidupan sehari hari.

 

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman TP PKK, yang bisa disebarkan ke kader posyandu dan masyarakat tentang pentingnya pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

 

Mampu menerapkan Perilaku Konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA ) di kehidupan sehari hari . Terciptanya peran serta masyarakat khususnya organisasi masyarakat dengan dukungan pemerintah dalam meningkatkan program ketahanan pangan khususnya dalam peningkatan konsumsi pangan masyarakat yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

Agar kegiatan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan dapat berhasil, harus ada motivasi dari kader pkk / kader posyandu untuk membantu mensosialisasikan dan membantu mengaplikasikan di posyandu masing masing serta mampu diterapkan di masing masing anggota keluarga.

 

Peserta secara keseluruhan sangat antusias terhadap pertemuan Gerakan Sadar Konsumsi Pangan dan menyambut positif terhadap kegiatan tersebut, para peserta akan segera mempraktekan materi yang telah di dapatkan dan akan segera diaplikasikan di lapangan sehingga terjadi peningkatan Pengetahuan tentang makanan B2SA dan bagi para keluarga beresiko stunting akan diajarkan atau disebarkan ilmunya oleh para kaedr posyandu yang telah hadir.

 


Share this Post