KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DI PROVINSI BANTEN

Sumber Gambar :

KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL  DI PROVINSI BANTEN

 

 

Serang, 5/08/2022 – Dinas Ketahanan Pangan Bersama Team Penggerak PKK giat melaksanakan Percepatan Penganekaragaman Berbasis Sumber Daya Lokal, acara berlangsung di Aula TP PKK Provinsi Banten. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Seksi Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Banten dan Tim Penggerak TP PKK Kabupaten / Kota Pengelola P2L  Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota.

 

Acara di lanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Bapak Pejabat Gubernur Banten dalam acara Percepatan Penganekaragaman Pangan dan Penanaman pohon kelor serta penebaran benih ikan di halaman pekarangan TP PKK Provinsi Banten berpesan dalam sambutan nya bahwa penanaman pohon kelor dan penyebaran benih serta promosi pangan lokal ini sangat baik dilakukan, selain itu aksi tersebut akan dilakukan di 8 kabupaten kota pada bulan oktober secara serentak. Dari kegiatan tersebut bisa dilakukan secara massif sampai tingkat keluarga sehingga penanganan upaya pencegahan stunting bisa dilakukan secara maksimal dan terukur.

(Pj. Gubernur Banten sedang memberikan arahan)

 

“Penanaman pohon kelor dan penyebaran benih serta promosi pangan lokal ini sangat baik dilakukan, selain itu aksi tersebut akan dilakukan di 8 kabupaten kota pada bulan oktober secara serentak” Ujar PJ Gubernur dalam penyampaiannya. Selain itu dalam sambutan nya bapak PJ Gubernur menyampaikan tentang pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman ( B2SA ).

 

Selanjutnya arahan dari Ketua TP  PKK Provinsi Banten yaitu ibu Tine Al Muktabar, dalam arahan nya beliau menyampaikan tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan terutama dalam hal ini halaman TP PKK dengan penanaman kelor, karena kelor merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, dan dikenal dengan tanaman dewa karena memiliki banyak kandungan vitamin, mineral, antioksidan terutama pada ibu hamil. Selain itu perlunya asupan pangan dengan mengkosumsi aneka ragam bahan pangan yang beragam, bergizi, simbang dan aman serta berbasis sumber daya lokal yang ada di halaman anggota TP PKK semua.

 

Sealnjutnya kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten “mengkonsumsi pangan lokal, dalam menunjang ketahanan pangan dan dalam upaya meningkatkan asupan sayur dan buah serta upaya penganekaragaman pangan berbasis sumber daya local” Ujar Ibu Aan Muawanah dalam sambutannya, beliau juga menerangkan bahwa tentang pentingnya mengkonsumsi pangan lokal, dalam menunjang ketahanan pangan dan dalam upaya meningkatkan asupan sayur dan buah serta upaya penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Dimana lahan pekarangan kita masih luas dan pentingnya pemanaafatan lahan pekarangan untuk ditanami aneka sayur dan buah serta olahan pangan lokal dan sebgaai ciri khas dari daerah itu sendiri.

 

Dalam sambutan dan arahannya ibu Aan Muawanah selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten juga menjelaskan tentang visi dan misi Provinsi Banten yaitu visinya sebagai masyarakat yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah

 “Visi dan misi Provinsi Banten yaitu visinya sebagai masyarakat yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah” Ibu Aan menambahkan.

Sedangkan untuk misi provinsi banten yaitu menciptakan tata kelola yang baik, infrastuktur, pendidikan, kesehatan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam bidang KRPL ibu – ibu kelompok wanita tani sangat berperan dalam mewujudkan misi gubernur Banten.

(Pj. Gubernur Banten meninjau hasil olahan pangan local)

 

Ketahanan pangan minimal harus ada dua unsur pokok, yaitu ketersediaan dan aksebelitas masyarakat. Tujuan dari ketahanan pangan harus diorentasikan untuk pencapaian pemenuhan hak atas pangan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan ketahanan pangan nasional dan lokal.

              Salah satu aspek yang menjadi permasalahan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah aspek konsumsi. Hal ini diindikasikan dengan produksi beras Indonesia dari tahun ke tahun yang menurun tidak diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat. terhadap beras yang terus meningkat. Diversifikasi pangan menjadi solusi terbaik mengingat potensi negara kita yang sangat besar

              Dalam sumber daya hayati dan untuk mengatasi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras. Indonesia memiliki berbagai macam sumber bahan pangan hayati terutama yang berbasis karbohidrat. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik bahan pangan lokal yang sangat berbeda dengan daerah lainnya. Diversifikasi pangan juga merupakan solusi untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap satu bahan pangan yakni beras.

              Dalam undang undang  No : 7 tahun 1996 yang diubah menjadi UU No. 18 Tahun 2012 tentang  pangan, pengertian ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi dan ketersediaan pangan yang cukup, aman serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat . Pada prinsipnya ketahanan pangan dapat dipandang dari tiga rumusan ideologis yaitu: (1) ketersediaan pangan, (2) kemandirian dalam penyediaan kebutuhan pangan, (3) kedaulatan dari segala ketergantungan pangan. Ketiga rumusan ideologis ini memberikan arah pemecahan masalah ketidakamanan dan ketidaktahanan pangan yang berbeda

 (P2KP) merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, yang bertujuan untuk mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman. Untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan melalui pengembangan pangan lokal memerlukan kerjasama dan integrasi yang dari setiap stakeholder sehingga program pengembangan industri berbasis sumber daya lokal dapat berjalan.

Sebagai bentuk keberlanjutan program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) berbasis sumber daya lokal tahun 2010, maka pada tahun 2014 diimplementasikan melalui kegiatan: (1) Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan   melalui   konsep   Kawasan   Rumah   Panga Lestari   (KRPL). Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan keluarga

Tahun 2010  tentang hal yang sama. Peraturan tersebut merupakan acuan untuk mendorong upaya penganekaragaman konsumsi pangan dengan cepat melalui hasil kearifan lokal serta kerjasama terintegrasi antar pemerintah daerah dan masyarakat di beberapa Kabupaten / Kota telah diterbitkan Peraturan Bupati / Walikota perihal yang sama.

Sebagai bentuk keberlanjutan program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) berbasis sumber daya lokal tahun 2010, maka pada tahun 2014 diimplementasikan melalui kegiatan: (1) Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan   melalui   konsep   Kawasan   Rumah   Panga Lestari   (KRPL). Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan keluarga

Konsep ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan pangan keluarga seperti aneka umbi, sayuran, buah, serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan untuk ketersediaan pangan sumber karbohidrat,  vitamin,  mineral,  dan  protein  bagi  keluarga  pada  suatu  lokasi kawasan perumahan / warga yang saling berdekatan . Pendekatan pengembangan ini dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), antara lain dengan membangun kebun bibit dan mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal (local wisdom) sehingga kelestarian alam pun tetap terjaga. Impelemntasi kegiatan ini  disebut  konsep  Kawasan  Rumah  Pangan  Lestari  (KRPL) , mulai tahun 2020 berganti nama menjadi Pekarangan Pangan Lestari ( P2L ) dengan membangun kebun bibit, demplot kelompok, pertanaman dan pasca panen serta pemasarannya.

Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

(Giat penanaman pohon kelor Bersama Pj. Gubernu)

 

Keberhasilan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan aneka ragam pangan dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi aneka ragam pangan. Efektifias percepatan penganekaragaman konsumsi pangan akan tercapai apabila upaya internalisasi didukung dan berjalan seiring dengan pengembangan bisnis pangan lokal. Oleh karena itu program penganekaragaman konsumsi pangan di daerah perlu diselaraskan khususnya  dalam pengembangan pertanian, perikan dan industri pengolahan pangan guna memajukan perekonomian wilayah. Bahan pangan ini  semuanya ini cukup tersedia di wilayah kita, sehingga para ibu rumah tangga dapat memperoleh bahan pangan sesui dengan daya belinya.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengadakan pertemuan ini berharap agar program percepatan penganekaragaman di Provinsi Banten dapat membantu mengurangi ketergantungan pada beras dan terigu sehingga masyarakat akan lebih membudayakan dalam menyediakan dan mengkonsumsi pangan lokal berbasis umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat dalam kehidupan sehari-harinya, agar masyarakat kita tetap sehat dan produktif, melalui Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari / P2L.Disamping itu perlu dukungan dari para pimpinan Seperti Tim Penggerak PKK sebagi motor penggerak dan ujung tombak kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait   antara lain:

         Perlu dukungan dan sinergitas program dan kegiatan lintas sektor dan sub sektor

         Perlu sinergi pelaksanaan antar program pusat dan daerah;

         Perlu dukungan politik dan kebijakan makro;

         Perlu dukungan pembiayaan yang mencukupi agar  tujuan percepatan diversifikasi pangan dapat dicapai

Selain itu diperlukan gerakan Diversivikasi pangan untuk mengoptimalkan sumber daya alam / pangan lokal yang ada di lahan kabupaten / kota untuk dijadikan sumber pangan oleh masyarakat itu sendiri melalui pemanfaatan lahan pekarangan, karena kita ketahui bersama bahwa di kabupaten / kota sudah memiliki bahan pangan lokal yang banyak namun belum dimanfaatakan / dikonsumsi serta di olah secara optimal oleh masyarakat / kelompok wanita tani. Selain itu tujuan kami juga memperkenalkan kepada Pimpinan kami Bapak Gubernur dan Ibu Gubernur terhadap binaan UMKM Dinas Ketahanan Pangan yang sudah mengolah pangan lokal menjadi aneka snack yang enak dan menarik serta tidak kalah dengan bahan dasar tepung terigu.

 

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasi Sumberdaya Lokal ini adalah :

·      Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan Organisasi Wanita / Tim Penggerak PKK dalam upaya Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis sumber daya lokal.

·       Meningkatkan motivasi, partisipasi, dan aktivitas masya­­rakat dalam Diversifikasi pangan melalui penguat­an kelembagaan dan  pember­dayaan masya­ra­kat.

·         Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseseluruhan

·         Sinergitas program diversifikasi pangan dengan Badan/Dinas/Kantor Ketahanan Pangan baik ditingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota

·         Mensosialisasikan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal serta mengoptimalkan sumber daya alam/ pangan lokal melalui upaya percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal

 

(Proses penanaman pohon kelor oleh Ibu-ibu TP PKK)

 

Selain bertujuan diatas terlaksananya kegiatan ini juga bertujuan agar terjadinya Penganekaragaman Pangan dan upaya Diversifikasi Pangan serta tersosialisasikannya promosi penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal, selain itu didapatkan nya data tentang jenis komoditas yang ada di kelompok wanita tani yang menjadi olahan pangan lokal. Dalam Mendukung Pembangunan Ketahanan Pangan agar para kelompok wanita tani masih bisa aktif, produktif dan lestari dan terpromosikan nya kegiatan Percepatan Pernganekaragaman panga berbasis sumber daya lokal dan meningkatkan konsumsi pangan yang berbasis sumber daya lokal.

 

 

Internalisasi Penganekaragama Konsumsi Pangan:

advokasi, kampanye, promosi dan sosialisasi kepada aparat dan masyarakat.

pendidikan konsumsi yang beragam, bergizi dan berimbang melalui jalur pendidikan formal dan non-formal.

Pengembangan Bisnis dan Industri Pangan Lokal

Fasilitasi kepada UMKM untuk pengembangan bisnis pangan segar, industry bahan baku, industry pangan olahan dan pangan siap saji yang aman berbasis sumber daya lokal.

Advokasi, sosialisasi dan penerpaan standar mutu dan keamanan pangan bagi pelaku usaha pangan, terutama kepada usaha rumah tangga dan UMKM.

Untuk provinsi banten dari segi pola pangan harapan adalah urutan ke 11 dimana diperlukan kegiatan gerakan promosi beras 65 % dengan Angka Kecukupan Energi sudah cukup baik dan skor pola pangan harapan belum ideal.

Selanjutnya sekilas pemaparan materi oleh Ketua TP PKK Provinsi Banten, dimana dalam pemaparan nya ibu ketua menyampaiakn bahwa kegiatan ini patut dicontoh dan diaplikasikan di 8 kabuapten kota baik oleh pengurus PKK dan oleh seluruh kader dalam menunjang ketahanan pangan dan dalam membantu pencegahan dan penanganan stunting. Dimana pengentasan stunting adalah tugas bersama dan amanah dari Bapak Presiden Jokowi.

Dalam arahan nya ibu ketua menyampaikan tentang pentingnya mengkonsumsi asipan pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman ( B2SA ) dimana dengan asupan pangan yang beragam dapat membantu menurunkan stunting serta dengan pemanfaatan lahan pekarangan dengan memanfaatkan daun kelor di halaman pekarangan dan bisa memanfaatkan sumber panga lokal lain untuk dikonsumsi.

Ibu ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten sangat antusias dan menyambut baik sinergitas program kegiatan ini antara Dinas Ketahanan Pangan dan TP PKK Provinsi Banten dan semoga bisa di contoh oleh seluruh TP PKK yang ada di Kabupaten / Kota.

Dalam materinya juga ibu ketua menyampaikan beberapa manfaat dan khasiat dari daun kelor itu sendiri, dimana daun kelor merupakan tanaman dewa yang memiliki banyak manfaat.

 

# Kesimpulan dan Rekomendasi

1.      Bapak PJ Gubernur dan Ibu Ketua TP PKK Provinsi Banten sangan menyambut baik terhadap kegiatan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan lokal berbasis suber daya lokal daerah dan mengajak seluruh pengurus TP PKK Provinsi banten, OPD terkait dan TP PKK Kabuaten / Kota untuk lebih mengkonsumsi pangan lokal dan untuk pemanfaatan lahan pekarangan.

2.      untuk meningkatkan Percepatan Penganekaraaman konsumsi pangan berabasis sumber daya lokal  diperlukan kegiatan gerakan promosi beras 65 %

3.      percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal bisa dilakukan dengan kegiatan gerakan konsumsi pangan, promosi dan pameran pangan local

4.      Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan beras bisa diturunkan bisa untuk meningkatkan konsumsi umbi –umbian

5.      Untuk organisasi wanita / TP PKK Provinsi Banten bisa lebih mengkonsumsi  produk olahan pangan lokal dalam rangka peningkatan percepatan diversifikasi pangan local

6.      Diversifikasi pangan bisa dilakukan dengan mengubah pola perilaku dalam mengkonsumsi pangan, adanya kesadaran serta keterlibatan masyarakat

7.      Adanya sinergitas yang berkelanjutan antara TP PKK Provinsi dan TP PKK Kabupaten / kota berserta Dinas Ketahanan pangan Provinsi dan Kabupaten / Kota

8.      Strategi diversifikasi pangan melalui pengembangan industry pangan lokal yaitu dengan meningkatkan ketersediaan pangan lokal, mempermudah akses masyarakat terhadap pangan lokal dan mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal

 


Share this Post