Kebun Hydroponik Ketapang
Sumber Gambar :Kebun Hydroponik Ketapang
(Foto: ketapang)
Kebun Hidroponik Dinas Ketahanan Pangan Prrovinsi Banten yang berlokasi di Gedung Dinas Ketahanan Pagan Provinsi Banten tepatnya di halaman belakang dimanfaatkan untuk bercocok tanam dengan media tanam yang berbeda salah satunya dengan metode Hidroponik dimana merupakan sebuah cara bercocok tanam yang tanpa menggunakan media tanah sebagai media untuk menempatkan tanaman yang diingankan, cara bertanam seperti ini lebih banyak menggunakan media air yang sudah di campur dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan atau tanaman. Ada berbagai metode yang dapat diterapkan diantaranya metode NTF, sistem drip, walter culture dan masih banyak metode lainnya yang dapat diaplikasikan untuk memperoleh hasil panen yang berlimpah. Seperti yang kita ketahui pada masa sekarang ini seiring dengan kemajuan pembangunan hingga luas lahan pertanian menjadi semakin berkurang dan menipis sementara lahan pemukiman menjamur dimana-mana sehingga terjadinya pengalihan fungsi lahan. Apabila hal seperti ini terus dibiarkan akan sangat berpengaruh terhadap Cadangan Pangan yang dihasilkan dari lahan pertanian
Untuk tetap meningkatkan hasil pertanian yang tak kalah maksimalnya tanpa menggunakan tanah sebagai medianya hidroponik hadir untuk menjawab semua tantangan dalam era modern ini meskipun tidak langsung berhubungan dengan media tanam di hamparan lahan yang luas dan hanya menggukan peralatan yang mendukung yang mudah diperoleh dengan suplay air yang cukup untuk memenuhi kebuthan tanaman melalui cara hidroponik ini hasil yang telah diperoleh tak kalah bagus menariknya dengan menggunakan media lahan tanah, selain itu juga hasil yang di panenpun bersih dan bebas dari unsur hara.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi kini muncul lah teknik menanam tumbuhan tanpa menggunakan media tanah yaitu dengan menggunakan teknik hidroponik. Hidroponik ialah budidaya bercocok tanam dengan menanam tumbuhan di dalam air, dengan mencampurkan nutirisi didalamnya untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan sehingga tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna layaknya di tanam di tanah.
Cara penanaman seperti ini kebutuhan air tidak harus banyak dan berlebih cukup dengan sedikit air tumbuhan dapat dibudidayakan, teknik seperti ini sangat cocok untuk daerah yang pasokan airnya minim, meskipun dengan air yang sedikit tetapi dapat memnuhi kebutuhan tumbuhan dengan baik.
Penggunaan kata “Hidroponik” berasal dari bahasa Yunani yaitu “Hydro” dan “Ponos” yang artinya air (Hydro) dan ponos yang artinya daya. Jika kedua dua kata tersebut digabungkan akan membentuk sebuah pengertian “budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah menjadi media tanam” (soiless).
Sumber http://www.sistemhidroponik.com)
Tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik
Tanaman yang dapat dibudidayakan dan tak lepas penelitian tentang tanaman apa saja yang bisa di budidayakan dengan menggunakan cara atau teknik hidroponik ialah diantaranya tanaman Selada, sawi, kangkung tanaman timun, pakcoy, dan buah-buahan seperti tomat,
- Selada
Tanaman selada hidroponik
Selada merupakan yang biasa disantap sebagai lalapan mentah, dan sering dihidangkan di warung-warung makan yang menyajikan lalapan seperti ini misalnya di rumah makan atau di rumah sendiri, lalapan ini sangat nikmat untuk di santap dengan cocolan sambal ulek yang khas rasanya. Tanaman selada ini merupakan salah satu tumbuhan yang biasa di budidayakan dengan menggunakan teknik hidroponik, karena tumbuhan ini mengandung banyak kandungan air.
Adapun keuntungan menanam selada dalam teknik hidroponik ini ialah dikarenakan perawatannya yang tidak terlalu ribet, selain itu juga selada dapat tumbuh dalam waktu yang cukup singkat yaitu sekitar 2 pekan bibit selada yang sudah di semai dapat mengeluarkan dua helai daun selada.
- Sayuran berdaun hijau
Sayuran hijau hidroponik
Selain selada dan mentimun, jenis tanaman sayuran berdaun hijau lainnya seperti, pakcoy, bayam, kangkung, dan sawi juga merupakan tumbuhan yang dapat di tanaman menggunakan teknik hidroponik. Tak jauh bedanya dengan tanaman selada cara perawatannyapun tidak begitu sulit karena tanaman ini dapat tumbuh dengan baik. Yang paling penting dalam menanam sayuran hijau ini apabila menggunakan teknik hidroponik jangan sampai tanaman tersebut tumbuh terlalu tinggi atau tumbuh terlalu besar karen hal ini dapat menghambat sirkulasi udara yang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu.
- Buah-buahan
Tanaman berikutnya adalah sayuran yang berbuah seperti tomat dan cabe tumbuhan jenis ini dapat dibudidayakan melalui teknik hidroponik cara penanganan tumbuhan jenis ini tak jauh beda seperti perawatan pada tanaman mentimun, tumbuhan harus mendapatkan suplay cahaya yang cukup dan perhatian yang khusus agar buah-buahan dapat tumbuh dengan sempurna. Sedangkan untuk tanaman yang ukurannya buahnya terlalu besar seperti tanaman melon maka kita harus menyediakan lahan yang lumayan luas agar pertumbuhan buahnya tidak terganggu.
Media yang digunakan dalam menanam tanaman hidroponik
Adapun media yang diperlukan untuk melaksanakan teknik hidroponik ialah bahan yang mudah sekali didapat yang berada disekitar kita seperti Sekam yang sudah menjadi arang, spons (busa), expanded clay (tanah liat), dan sabut kelapa.
Untuk mealkukan tanaman secara hidroponik kita tidak memerlukan unsur hara, yang kita perlukan ialah inert yang akan berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.
Dan berikut ini media tersebut yang biasa di gunakan antara lain adalah :
- Arang sekam
Arang sekam merupakan media tanam hidroponik bahan yang satu ini bisa di bilang sebagai media utama. karena, bahan ini terbuat dari ampas padi atau bisa di sebut juga media arang sekam, media ini dapat memberikan hasil yang terbaik untuk jenis tanaman sayur-sayuran. Selain itu juga arang sekam sangat baik untuk pembibitan pohon.
2. Spons/Busa
Spons atau biasa dikenal busa ini ternyata banyak sekali manfaatnya selain untuk mencuci piring dan lain sebagainya bahan ini juga dapat digunakan sebagai media tanam untuk teknik hidroponik, selain itu juga spon dapat digunakan untuk pembibitan hidroponik, karena bahan ini dapat menyerap air cukup banyak karen memiliki rongga udara yang cukup banyak,
3. Tanah liat
Tanah liat sangat mudah sekali didapat karena disekitar wilayah kita juga selalu ada selain itu juga dalam kandungan tanah liat ini sudah terkandung mineral. media ini sangat baik untuk penyemaian bibit tanaman atau tanaman muda.
4. Sabut kelapa
serabut kelapa ini merupakan media yang baik untuk proses pembibitan atau penyemaian. Bahan ini juga sangat mudah didapat karena ketersediaannya sering kita jumpai disekitar kita bahan ini diambil dari serabut buah kelapa yang sudah matang dan kering dengan menyortirnya memisahkan bagian-bagian yang dapat digunakan.
Adapun Macam-macam pupuk yang di dapat gunakan untuk menanam teknik hidroponik
Sama halnya menanam dengan media tanah, teknik menanam secara hidroponik pun sangat membutuhkan pupuk untuk menutrisi tanaman. untuk jenis pupuk yang dapat di gunakan adalah seperti berikut ini ulasannya:
- Lewatit HD-5
Pupuk yang memiliki bentuk menyerupai gula pasir namun berwarna merah ini memiliki berbagai nutrisi yang baik untuk tumbuhan. Dalam 1 liter Lewatit saja mengandung 15 g N (dalam bentuk nitrat), 3 g N (dalam bentuk ammonium), 7 g P2O5 dan 15 g K2O.
Selain itu. Lewatit juga mengandung unsur mikro yaitu Fe, Cu, Mn, Bo dan Mo.- Meskipun di gunakan pada media taman air, namun Lewatit tidak larut dalam air, justru nutrisi pupuk hanya akan di tukar dengan ion dari garam yang sudah larut dalam air.
Lewatit ini sangat baik jika di gunakan pada tanaman hias. Cara pemberian pupuknya pun cukup mudah, anda hanya perlu menaburkan pada media penanaman hidroponik sejak tanaman masih berumur 2 minggu, setelah itu siram menggunakan air agar butiran pupuk turun ke bawah.
2. Margaflor
Berbeda dengan Lewatit, Margaflor yaitu pupuk hidroponik yang berbentuk cair. Nutrisi yang terkandung dalam Margaflor sendiri tidak kalah lengkap dan baiknya, antara lain mengandung unsur mikro yaitu N 11,28 %, P2O5 5,7 %, K2O 7,84 % dan S 3,37 % serta unsur-unsur mikro : Fe, Cu, Mn, Mg, Zn, Mo, Ce, B dan Co.
Anda bisa menyiramkan pupuk ini setiap 1-2 minggu sekali pada tanaman hias, yaitu sejak tanaman berumur 3 minggu setelah di pindahkan ke media hidroponik. Sedangkan untuk sayuran, pupuk ini bisa di gunakan sejak tanaman berumur 2 minggu. (Source : http://www.sistemhidroponik.com)
Untuk tahapan terakhir yang terpenting adalah kita melakukan perawatan dan cara merawatnya dengan menambahkan cairan nutrisi saat cairan tersebut hampir habis. Jangan lupa untuk selalu meletakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari. Biasanya setelah kurang lebih dua bulan, hasil dari penanaman sudah mulai panen.
Semoga dengan adanya teknim menanam hidroponik masyarakat aga lebih kreatif dalam menanam sayuran tanpa harus memperhatikan kebutuhan lahan yang membutuhkan luas lahan dan biaya, dengan teknik seperti ini kita dapat menghemat waktu dan biaya lebih praktis dan mudah di jangkau, pengerjaanyapun lebih mudah dan menyenangkan, teknik hidroponik ini dapat membantu kita untuk memperoleh sayur-sayuran yang higienis dengan memanfaatkan pekarangan shingga tidak khawatir akan pangan segar yang belum kethauan keamanannya danmungkin saja trkontaminasi oleh bahan kimia lain.