Monitoring Harga ke Pasar Tradisional di Ibu kota Serang Banten Bersama Gubernur Banten
Sumber Gambar : pasar rauMonitoring Harga ke Pasar Tradisional di Ibu kota Serang Banten Bersama Gubernur Banten
.jpg)
(Bpk. Gubernur Banten Andra Soni sedang menghampiri Toko Sembako)
Pangan Pokok adalah Pangan yang diperuntukkan sebagai makanan utama sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal selain itu pula pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.
kegiatan dimaksud salah satu yaitu melakukan kegiatan pemantauan /monitoring pasokan dan harga pangan strategis ke Pasar Rau Kota Serang Provinsi Banten sebagai dasar informasi harga harian, mingguan dan bulanan sebagai dasar pengambil kebijakan harga pangan strategis di Provinsi Banten, Komoditas yang di pantau sebanyak 20 (dua puluh) Komoditas yaitu :
- Beras Premium;
- Beras Medium;
- Biji Kedelai Kering;
- Bawang Merah;
- Bawang Putih Bonggol;
- Cabai Merah Keriting;
- Cabai Rawit Merah;
- Daging Sapi Murni;
- Daging Ayam Ras;
- Telur Ayam Ras;
- Gula Pasir Konsumsi;
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana;
- Tepung Terigu Curah;
- Minyak Goreng Curah;
- Jagung Pipilan;
- Ikan Kembung;
- Ikan Tongkol;
- Ikan Bandeng.
- Garam Halus Beryodium
- Terigu Kemasan (non curah)
Kegiatan Monitoring di laksanakan untuk membantu keakuratan data harga pangan strategis, yang di laksanakan oleh petugas Enumelator harga di lapangan.
Pelaksanaan Sidak Pasar dilaksanakan bersama dengan Jajaran Polda, dan Kepala OPD Provinsi Banten, OPD Kota Serang, Enumerator Kota Serang, BPOM Kota Serang, dan Perum Bulog Kota Serang.
.jpg)
Pada saat Monitoring Harga dan Pasokan Komoditas Pangan Strategis pada tanggal 12 Maret 2025 di Pasar Rau Kota Serang harga 20 (dua puluh) komoditas terpantau sebagai berikut :
MONITORING HARGA KOMODITAS PANGAN TINGKAT KONSUMEN
PASAR RAU KOTA SERANG BANTEN

- KOMODITAS YANG TERJADI SURPLUS DAN DEFISIT

Pada Bulan Maret 2025 untuk ketersediaan Pasokan 12 (dua belas Komoditas) pangan sebagaimana, daftar dibawah ini untuk 12 (duabelas) komoditas diperkirakan surplus dapat dilihat pada table sebagai berikut :
- TREND HARGA KOMODITAS DIBULAN MARET 2025

Pada Hari Kamis Minggu kedua Bulan Maret, dari 20 komoditas apabila melihat rata-rata minggu lalu terdapat 11 komoditas yang mengalami sedikit kenaikan harga dibanding harga pada minggu lalu yaitu 1. Bawang Putih Bonggol, 2. Dagig sapi murni, 3. Daging ayam ras, 4. Telur ayam ras, 5. Gula pasir konsumsi, 6. Minyak Goreng Kemasan Sederhana, 7. Tepung Terigu Curah, 8. Minyak Goreng Curah, 9. Ikan kembung, 10. Garam halus beryodium 11. Tepung terigu kemasan (Non curah) kenaikan paling tinggi adalah di komoditas Teur ayam ras sebesar 3,76% (harga sebelumnya Rp. 29.063 menjadi Rp. 30.197) Harga tertinggi berada di Kota Serang dan terendah di Kab Tangerang. Sementara untuk harga yang turun (penurunan harga) ada 9 komoditas yaitu: 1. Beras premium, 2. Beras nedium, 3. Kedelai biji kering (import), 4. Bawang merah, 5. Cabai merah keriting, 6. Cabai rawit merah, 7. Jagung Tk Peternak, 8. Ikan tonkol dan 9. Ikan bandeng. Penurunan Harga yang paling rendah adalah komoditas Cabai Merah kriting sebesar 11,53% (harga sebelumnya adalah Rp. 77.857 menjadi Rp. 69.808) dengan harga terendah di Kota Tangerang Selatan dan Harga tertinggi di Kota Tangerang.
Kenaikan Harga yang signifikan di bandingkan tahun lalu disebabkan oleh bebrapa hal antara lain, Kenaikan harga BBM, Belum berakhirnya perang Ukraina dan Rusia, Panen beberapa komoditas yang tidak merata, cuaca ekstrim di beberapa daerah.