PEMANTAUAN STABILITAS PASOKAN DAN HARGA PANGAN MINGGU KE 3 BULAN AGUSTUS 2025
Sumber Gambar :PEMANTAUAN STABILITAS PASOKAN DAN HARGA PANGAN MINGGU KE 3 BULAN AGUSTUS 2025
A. NERACA KETERSEDIAAN PANGAN

Pada Bulan Agustus 2025 minggu ketiga untuk ketersediaan Pasokan 12 (dua belas) Komoditas pangan dapat di lihat pada table berikut :
B. TREND HARGA KOMODITAS DIBULAN AGUSTUS 2025

Pada Hari Kamis Minggu Ketiga Bulan Agustus, dari 23 komoditas apabila melihat ratarata minggu lalu terdapat 7 komoditas yang mengalami kenaikan harga dibanding harga pada minggu lalu yaitu 1. Beras premium, 2. Beras SPHP, 3. Daging Ayam Ras, 4. Telur Ayam Ras, 5. Ikan Kembung, 6. Ikan Bandeng dan 7. Garam Konsumsi Kenaikan paling tinggi adalah Komoditas Beras SPHP sebesar 1,02% harga sebelumnya Rp. 12.164 menjadi Rp. 12.289 Harga tertinggi berada di Kota Cilegon dan terendah di Kota Serang. Sementara untuk harga yang turun (penurunan harga) ada 15 komoditas yaitu: 1. Beras Medium, 2. Jagung Tk Peternak, 3. Bawang Merah, 4. Bawang Putih Bonggol, 5. Cabai Merah Keriting, 6. Cabai Merah Besar, 7. Daging Sapi Murni, 8. Cabai Rawit Merah, 9. Gula Konsumsi, 10. Minyak goreng Kemasan, 11. Minyak goreng Curah, 12. Tepung Terigu (Curah), 13. Minyak Kita, 14. Tepung Terigu Kemasan, 15. Ikan Tongkol, Penurunan Harga yang paling signifikan adalah komoditas Cabai Rawit Merah sebesar 6,83% harga sebelumnya adalah Rp 43.461 menjadi Rp. 40.684 dengan harga tertinggi di Kabupaten Serang dan Harga terendah di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan Komoditas Kedelai Biji Kering (Impor) mengalami harga yang stabil.
D. TREND HARGA 23 KOMODITAS PER KAB KOTA

Dari trend harga minggu Ketiga Bulan Agustus dari 23 komoditas Dimana Komoditas yang hampir semua Kab Kota yang mengalami kenaikan adalah 1. Beras Premium, 2. Beras Medium, 3. Bawang Merah 4. Gula Konsumsi, 5. Minyak Goreng Curah dan 6. Minyak Kita Sedang komoditas lain naik hanya di beberapa kab kota saja yang menyebabkan kenaikan tersebut adalah Salah satu penyebab utama adalah ketidak seimbangan antara pasokan dan permintaan. Jika permintaan terhadap suatu komoditas pangan meningkat di kota tersebut, sementara pasokan tidak dapat memenuhi kebutuhan, harga akan cenderung naik begitu pula gangguan dalam distribusi akibat kondisi cuaca buruk, bencana alam, atau masalah logistik dapat menghambat pasokan komoditas pangan ke pasar lokal. Hal ini menyebabkan kelangkaan dan, akibatnya, kenaikan harga.
E. LAPORAN HARGA HARIAN

Dilihat dari laporan harian, hari Kamis 21 Agustus 2025 dibanding dengan hari Rabu 20 Agustus 2025 terdapat 11 komoditas yang mengalami kenaikan dan 6 komoditas penurunan, kenaikan yang paling signifikan adalah Komoditas Ikan Kembung hingga Rp.448 atau 1,13% dari hari kemarin Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan signifikan adalah Komoditas Cabai Merah Keriting hingga Rp.1.334 atau 3,65% dari harga sebelumnya. Sedangkan komoditas lainnya mengalami harga yang stabil.
F. INFOGRAFIS HARGA PANGAN POKOK

G. TREN HARGA BERAS MEDIUM, BAWANG PUTIH DAN AYAM RAS
1. Beras Medium

Apabila melihat trend harga Beras Medium minggu ketiga Bulan Agustus dibandingkan dengan harga Minggu kedua Bulan Agustus, Kab Kota yang mengalami penurunan harga adalah Kota Serang sebesar 0,40% dari harga Rp. 13.393 menjadi Rp. 13.339. sedangkan Kab Kota yang mengalami kenaikan harga adalah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangerang, dengan kenaikan paling signifikan ada di Kabupaten Pandeglang sebesar 2,33% dari Rp. 12.000 menjadi Rp.12.286, sedangkan Kab Kota Lainya mengalami harga yang stabil.
2. Bawang Putih

Apabila melihat Apabila melihat trend harga Bawang Putih minggu ketiga Bulan Agustus dibandingkan dengan harga Minggu kedua Bulan Agustus, terdapat kenaikan harga di Kabupaten Pandeglang, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan dengan kenaikan signifikan ada di Kota Tangerang sebesar 0,41% dari harga Rp. 37.798 menjadi Rp. 37.952. Sedangkan Penurunan harga ada Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan dimana penurunan paling signifikan ada di Kota Tangerang Selatan sebesar 20,69% dari Rp. 50.000 menjadi Rp. 41.429 dan untuk kab kota lainnya mengalami harga yang stabil.
3. Daging Ayam Ras

Apabila melihat Apabila melihat trend harga Daging ayam minggu ketiga Bulan Agustus dibandingkan dengan harga Minggu kedua Bulan Agustus, Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan harga ada di Kota Tangerang dengan penurunan Sebesar 3,25% dari harga Rp. 37.621 menjadi Rp. 36.436, Sedangkan penurunan harga terjadi di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan dimana penurunan harga paling signifikan ada di Kabupaten Pandeglang sebesar 3,25% dari harga Rp. 37.621 menjadi Rp. 36.436. Sedangkan Kabupaten Kota lainnya mengalami harga yang stabil.
H. PELAKSANAAN GPM (GERAKAN PANGAN MURAH) DI WILAYAH PROVINSI


I. PEMANTAUAN BERSAMA BERAS SPHP DI PASAR RAU KOTA SERANG

Pemantauan Beras SPHP 20 Agustus 2025 Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Gubernur Banten Andra Soni, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan Wali Kota Serang Budi Rustandi, melakukan inspeksi langsung ke Pasar Induk Rau, Kota Serang, untuk memantau pelaksanaan distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Kondisi Harga & SPHP: • Berdasarkan data Bapanas, harga beras medium di Pasar Induk Rau pada 19 Agustus 2025 turun sebesar Rp 250/kg, menjadi Rp 13.125/kg. • Mendagri Tito menyampaikan bahwa kehadiran beras SPHP yang dijual Rp 12.500/kg atau Rp 62.500 per 5 kg menjadi kunci stabilitas harga karena berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sinergi dan Strategi Distribusi • Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa penurunan harga adalah hasil sinergi antar pemerintah pusat, daerah, dan jaringan distribusi melalui SPHP. • Dirut Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa hingga 19 Agustus, realisasi penyaluran harian SPHP mencapai lebih dari 6.000 ton, dan total penyaluran sejak Juli telah mencapai 45.000 ton di seluruh Indonesia. • Ditargetkan hingga akhir tahun 2025, penyaluran SPHP mencapai 1,3 juta ton, didukung oleh stok Bulog sebesar 4,2 juta ton yang mencukupi kebutuhan.
• Gubernur Banten Andra Soni menyatakan kesiapan pemerintah provinsi untuk terus bersinergi dengan Bulog dan Bapanas agar distribusi SPHP dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Tujuannya menjaga inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga. • Wali Kota Serang Budi Rustandi menegaskan bahwa program SPHP telah langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Pemerintah kota akan terus mendukung agar manfaat ini tetap berlanjut.
Kesimpulan & Implikasi untuk Laporan Inflasi Ketahanan Pangan 1. Harga beras medium di Pasar Rau menurun dan stabil menjadi indikasi efektifnya intervensi SPHP di tengah tekanan pasar. 2. Ketersediaan stok dan distribusi SPHP memadai, dengan target penyaluran 1,3 juta ton hingga akhir tahun sebagai langkah signifikan dalam menjaga ketersediaan bahan pangan. 3. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan Bulog membuktikan pendekatan kolaboratif terhadap stabilitas harga dan inflasi. 4. Penurunan harga beras diproyeksikan membantu menekan inflasi pangan di Banten, sekaligus menjaga daya beli masyarakat tetap kuat.