PEMBINAAN DAERAH RAWAN PANGAN KABUPATEN PANDEGLANG
Sumber Gambar :PEMBINAAN
DAERAH RAWAN PANGAN
KABUPATEN PANDEGLANG
Pandeglang- Dinas Ketahanan Pangan terus berupaya mengentaskan
kemiskinan salah satu uapay yang dilakukan kali ini adalah Pembinaan Daerah
Rawan Pangan Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 29 Juni 2022 bertempat di BPP
Karang Tanjung. Pembukaan oleh Ibu Kepala Dinas Dr.Ir.Hj.
Aan Muawanah,MM. Program presiden mengenai penurunan stunting. Sehingga
dilakukan kegiatan pemberian bantuan, diharapkan dengan adanya bantuan ini nantinya
dapat turut mencagah stunting. Pada dasarnya pemenuhan pangan pokok tidak harus
dari nasi. Kita harus menanamkan pada diri kita, anak-anak dan orang di sekitar
kita bahwa pangan sumber protein lain seperti ubi jalar, ubi kayu, kentang dan
jagung serta lain sebagainya, jika kita konsumsi akan memberikan manfaat bagi
tubuh kita lebih dari yang bisa kita dapatkan dari nasi.
Pemenuhan protein juga penting bagi tubuh, protein tidak
perlu yang sulit untuk didapatkan. Pemenuhan protein bahkan dapat dilakukan
dengan konsumsi ikan yang didapatkan dari sungai yang ada di belakang rumah.
Contohnya saja konsumsi ikan benter. Dengan menjaga pemenuhan kebutuha tubuh
dan menanam kebutuhan sehara-hari di sekitar rumah kita sendiri maka kita sudah
menjaga ketahanan pangan keluarga. Dimulai dari ketahanan pangan keluarga,
lingkungan hingga provinsi dan akhirnya akan tercipta ketahanan pangan
nasional.
Dalam penyampaiannya Ibu Kadis memamparkan bahwa Pengentasan
Daerah Rawan Pangan untuk Percepatan Penurunan Stunting
Beliau juga menamahkan bahwasannya Daerah Rawan Pangan dan
stunting sangat berkaitan, dikarenakan stunting merupakan salah satu indikator
yang menyebabkan daerah tersebut dikatakan tahan atau rentan pangan. Stunting
memerlukan penanganan lintas sector, tidak bisa dikerjakan oleh satu instansi
saja.
“Salah satu indikator yang menyebabkan daerah tersebut
dikatakan tahan atau rentan pangan. Stunting memerlukan penanganan lintas
sector, tidak bisa dikerjakan oleh satu instansi saja” Ujar Ibu Aan.
“Stunting harus melibatkan semua pihak dari berbagai sector termasuk masyarakat untuk bisa menurunkan angka stunting” Pungksnya. Di Kab. Pandeglang angka stunting mencapai 37,8% pada tahun 2021 dan itu merupakan yang tertinggi di Provinsi Banten. Target Pemerintah Provinsi Banten menurunkan angka stunting sampai pada persentase 14%.
Setelah selesai pemaparan
dari Ibu Kadis Ketahanan Pangan lanjut penyampaian materi oleh Kepala Bidang
Penyelenggaraan Ketahanan Pangan, menurutnya Pertanian Keluarga sebagai upaya
peningkatan ekonomi daerah rawan pangan.
Pertanian Keluarga. Pada
tahun 2021 diberikan bantuan dari usulan kelompok berupa alat untuk membuat
bubuk capai. Serta bagaimana proses cabai segar utuh, diproses hingga
pengemasannya. Kembali ke materi bahwa kenyang tidak harus hanya dengan
nasi, bisa juga didapatkan dengan
konsumsi ubi, 100 gram nasi setara dengan 2 buah kentang, maupun 3 potong
sukun. “Pertanian Keluarga sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah rawan
pangan” Pungkas H. Dendi Hamadani.
Pemberdayaan Masyarakat di daerah rawan
pangan melalui olahan pangan berbasis sumberdaya local. Strategi mengatasi kerawanan
pangan dengan melakukan “gerakan ketahanan pangan” dapat dilakukan dengan
pembetukan satgas pangan yang tanggap bencana di setiap desa. Pemberdayaan
masyarakat yang berkelanjutan, menumbuhkembangkan UMKM yang terkait dengan
pangandan penglokasian dana pemda yang cukup untuk kegiatan pangan.
Ada beberapa warga yang mengusulkan mengenai bagaimana cara
pengolahan bonggol dan kulit pisang menjadi tepung dan keripik. Terkait hal
terseut akan diadakan pelatihan terlebih dahulu, memerlukan waktu yang cukup
lama.
Lalu bagaimana caranya membuat anak-anak suka dengan
umbi-umbian karena kebanyakan anak-anak tidak suka makan umbi seperti singkong
atau ubi jalar. Jawabannya ialah harus kita mulai dengan mengolah bahan pangan
semenarik mungkin, bisa dibuat cake atau kue, bisa juga dengan kemasan yang
menarik.
Cara memasarkan produk dari hasil pertanian keluarga agar
mendapatkan hasil yang menguntungkan yaitu dengan cara melihat situasi pasar,
menganalisis harga dan stok di pasar, dan itu harus dipelajari. Misalnya 3
bulan sebelum idul fitri kita mulai menanam, sehingga saat panen hasilnya
menguntungkan dengan harga yang tinggi. Bisa juga menanam lebih dari satu jenis
tanaman selama 1 musim.