PROMOSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN 16 JULI 2025
Sumber Gambar : galery photoPROMOSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN 16 JULI 2025

(sambutan acara oleh Plt. Kepala Dinas Dr. Ade Ahmad Kosasi, M.Pd)
Kegiatan Pemanfaatan lahan pekarangan dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting dan menekan angka laju inflasi. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga khususnya di lingkungan Pondok Pesantren.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengadakan pertemuan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes dengan sasaran Pondok Pesantren dengan tujuan agar lingkungan pondok pesantren dan sekitarnya bisa mandiri pangan dan untuk pemenuhan gizi keluarga, dengan harapan Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan.
Jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam di pekarangan antara lain adalah tanaman jenis sayur-sayuran, buah-buahan, obat-obatan, tanaman hias dan lain sebagainya yang kesemuanya itu dapat menunjang kebutuhan sehari-hari, bahkan bisa dijual dalam bentuk segar maupun olahan. Pemanfaatan Pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu, akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga. Pemanfaatan lahan pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja, tetapi lebih daripada itu adalah untuk penghijauan dan juga sabagai sumber kebutuhan rumah tangga, penyaluran hobi, kebanggaan pada diri sendiri dapat memanen dan mengkonsumsi hasil tanamannya sendiri, diperolehnya sayuran yang terjaminnya kebersihan dan kualitas sayuran yang akan dikonsumsi serta pemanfaatan tanaman.

(para peserta yang menghadiri acara sangat antusias)
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengadakan pertemuan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes dengan sasaran : Pondok Pesantren, Penyuluh Pendamping serta Pengelola Penganekaragaman Pangan Kabupaten / Kota. dengan tujuan agar lingkungan sekitarnya bisa mandiri pangan dan untuk pemenuhan gizi keluarga, dengan harapan Untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseluruhan dalam hal pengelolaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Lingkungan Pondok Pesantren secara bersama – sama.
Kegiatan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan dilakukan dalam rangka pemanfaaan lahan pekarangan pada ponpes, dan kegiatan tanggal 16 Juli merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelum nya, dimana pada kegiaan yang ketiga ini peserta akan diberikan materi materi terkait potensi talas beneng dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber daya lokal.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah yang pertama untuk menambah pengetahuan Pondok Pesantren tentang potendi pemanfaatan talas beneng sehingga bernilai ekonomis tinggi. Kemudian tujuan yang ketiga adalah Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Tujuan yang ke empat ialah Pemberdayaan kelompok masyarakat khususnya Pondok Pesantren untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Kemudian tujuan yang berikutnya yaitu adanya pengetahuan yang lebih serta wawasan yang tinggi yang akan dimiliki Ponpes dalam hal pengolahan, dan pemasaran serta budi daya Talas Beneng dan potensinya.
Jumlah peserta yang hadir mengikuti acara tersebut berjumlah sekitar 50 peserta yang terdiri dari Pengelola Penganekaragaman Pangan Kaupaten/Kota yang menangani dibidangnya, kemudian perwakilan dari Pondok Pesantren yang mewakili dari 5 Kabupaten/Kota yang di undang diantaranya Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Leak dan Kabupaten Pandeglang. Selain itu pula ada Penyuluh Pendamping untuk ikut menghadiri.
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Sub Kegiatan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Untuk pelaksanaannya Kegiatan ini dilaksanakan satu hari Selasa tanggal 16 Juli 2025, di Aula Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
Keluaran dari kegiatan kedua ini adalah adalah para peserta memahami potensi yang dimiliki talas beneng sebagai bahan sumber daya lokal bernilai ekonomis tinggi jika dimanfaatkan secara optimal di lingkungan pesantren dan sekitarnya. Adapun Outcomenya adalah agar ponpes memanfaatkan talas beneng secara berkelanjutan sehingga bernilai ekonomis tinggi dan memiliki pasar.
Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah diantaranya yang pertama dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten yang langsung dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Bpk. Dr. Ade Ahmad Kosasih, M.Pd, kemudian Narasumber yang berikutnya ialah dari Praktisi UMKM Uni Talas Beneng
Sambutan Kepala Dinas tentang Kebijakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Upaya upaya untuk Melestarikan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Berbasis sumber Daya Lokal pada Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Peran Ponpes dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan, dan Memanfaatkan Lahan Pekarangann dengan Talas Beneng berbasis Sumber Daya Lokal yang Berpotens.
Kegiatan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan Goes to Ponpes dimulai dengan laporan panitia dimana dilaporkan bahwa kegiatan pertemuan diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Pengelola Dinas Ketahanan Pangan 5 Kaubupaten / Kota, Pondok Pesantren dan Penyuluh Pendamping. Kegiatan kedua merupakan kelanjutan dari kegitaan sebelumnya, dimana pada kegiatan ketiga peserta diajarkan materi terkait potensi pangan lokal yaitupotensi talas beneng yang bernilai ekonomis tinggi talas beneng dalam pemanfaatan lahan pada Ponpes.
Setelah itu sambutan Bapak Kepala Plt Dinas yang dalam sambutan nya menyampaikan terkait kegiatan Ponpes dimana tiap kegiatan meruppakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, dimana pada kegiatan pertama peserta diajarkan materi secara umum berupa pembinaan dan sosialisasi sedangkan pada materi kedua mulai dijarkan materi sekaligus prakek untuk pemanfaatan lahan pekarangan, sedangkan pada kegiatan ketiga peserta diajarkan tentang potensi pangan lokal yaitu talas beneng yang bernilai ekonomis tinggi.
Setelah itu dilakukan foto bersama para peserta kegiatan yang terdiri dari 5 Kabupaten / Kota. Selanjutnya diberikan maeri terkait peran ponpes dalam pemanfaatan lahan pekrangan oleh kepala Bidang penganekaragaman Pangan, dimana selain mendukung keahanan pangan dan mengurangi pasokan dari luar, bisa meningkakan kesejahteraan ekonomi ponpes, memberikan contoh praktek peranian yang berkelanjutan serta pemberdayaan warga ponpes yang melibatkan warga ponpes dan lingkungan sekitar. pentingnya pemanfaatan lahan pekaranga di lingkungan pondok pesantren, selain untuk kemandirian pangan. Banyam manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini selain untuk pemenuhan pangan dan gizi di lingkungan Ponpes, kegiatan ini juga bisa bernilai ekonomis tinggi serta bisa menambah wawasan dan keterampilan Ponpes dalam hal budi daya tanaman di lingkungan Ponpes terutama mengangkat pangan lokal berupa talas beneng.
Setelah itu materi terakhir dari Praktisi UMKM Uni Talas Beneng, , dimana dalam materinya UMKM Uni talas Beneng menjelaskan tentangs ejarah talas beneng, proses budidaya talas beneng, dimana untuk panen daun kurang lebih 3-4 bulan, untuk panen umbi 1 -1,5 tahun sedangkan untuk dibawah 1 tahun untuk pati untuk diatas dua tahun bisa digunakan sebagai tepung, UMKM uni Talas Beneng juga menjelaskan tentang berbagai potensi yang dimiliki oleh Talas beneng mulai dari umbi nya yang bisa digunakan untuk pati, umbi dan olahan pangan lokal, untuk batangnya bisa digunakan sebgai kerajinan tangan serta untuk daun bisa digunakan sebagai penganti bahan baku tembakau.
Begitu banyak potensi yang bernilai ekonomis tinggi dari pangan lokal talas beneng diantaranya sudah dilakukan export terkait olahan pangan lokal ke luar negeri. UMKM uni talas beneng juga mengajak para peserta Ponpes untuk lebih serius dan bermitra dalam hal pemnafaatan lahan pekarangan khususnya dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami Talas Beneng di Lokasinya. Yang terakhir dibuka sesi tanya jawab, dalam beberapa sesi peserta sangat merasa berterima kasih terhadap Dinas Ketahanan Pangan dimana sangat konsisten terhadap kemandirian pangan yang ada di lingungan Pondok Pesantren, para peserta juga merasa tertarik dengan adanya pemanfaatan lahan berupa talas beneng dan potensi ekonomis dari talas beneng.
Dari beberapa Pondok Pesantren yang diundang, kebanyakan sudah menanam di lahan pekarangan untuk bibit cabe, bibit kangkung dan bibit tmat serta bibit talas beneng. Dari beberapa pondok pesantren juga sudah panen kangkung dan sawi diantaranya Ponpes Daar el Nur Madeenah Kabupaten Pandeglang, Ponpes Raudhatul athfal Kabupaten Pandeglang, Ponpes Darul Quro Kabupaten Serang, sedangkan untuk pesantren Ibnu Syam Kota Cilegon masih tahap penyemaian dan penanaman belum panen, untuk ponpes darul Aqil juga kota serang amsih tahap penanaman dan perawatan lahan pondok pesanten, serta untuk ponpes darul qoriin masih tahap penananam dan penyemaian. Para peserta mengucapkan terima kasih atas adanya kegiatan ini, dimana pondok pesantren bisa mandiri pangan, karena di beberapa pondok sepeerti darul quro, raudhatul athfal dan ponpes daar nur el Madenah sudah merasakan manfaatnya dimana sudah menghasilkan dan bisa dikonsumsi oleh para santri.
Selanjutnya acara simbolis pemberian paket simbolis percontohan tanaman pada 9 Ponpes perwakilan 4 kabupaten Kota yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Padndeglang dan Kota Serang. Ada beberapa kendala yang dialami oleh pihak ponpes diantaranya terkait SDM yang terbatas serta terkait perawatan dan pupuk untuk tanaman yang terbatas, namun pada beberapa ponpes terakit pupuk mereka mengolah sendirid ari pupuk kandang.

(Pemaparan Materi oleh Narasumber)
Beberapa pondok pesantren merasa menambah wawasan terutama terkait pemanfaatan, pengolahan, serta pemasaran dari pangan lokal talas beneng, dan emrasa tertatriks erta antsuias terhadap pangan lokal talas beneng karena memiliki potensi yang cukup banyak dan bernilai ekonomis tinggi.