STABILITAS PASOKAN DAN HARGA PANGAN MINGGU KE 2 BULAN MEI 2025
Sumber Gambar :STABILITAS PASOKAN DAN HARGA PANGAN
MINGGU KE 2 BULAN MEI 2025
A. NERACA KETERSEDIAAN PANGAN
Pada Bulan Mei 2025 minggu Kedua untuk ketersediaan Pasokan 12 (dua belas) Komoditas pangan dapat di lihat pada table berikut :
|
KOMODITAS PANGAN STRATEGIS |
MEI 2025 |
|
|||
|
PROYEKSI |
KEBUTUHAN NERACA |
SURPLUS/DEFISIT |
KETERSEDIAAN |
||
|
1 |
Beras |
416.709 |
110.393 |
306.316 |
SURPLUS |
|
2 |
Jagung |
9.353 |
2.226 |
7.126 |
SURPLUS |
|
3 |
Kedelai |
8.091 |
8.077 |
14 |
SURPLUS |
|
4 |
Bawang Merah |
3.984 |
3.324 |
661 |
SURPLUS |
|
5 |
Bawang Putih |
2.422 |
2.220 |
202 |
SURPLUS |
|
6 |
Cabai Besar |
10.577 |
4.535 |
6.042 |
SURPLUS |
|
7 |
Cabai Rawit |
4.808 |
3.524 |
1.284 |
SURPLUS |
|
8 |
Daging Sapi |
14.939 |
2.991 |
11.949 |
SURPLUS |
|
9 |
Daging Ayam Ras |
77.882 |
17.440 |
60.442 |
SURPLUS |
|
10 |
Telur Ayam Ras |
103.535 |
16.971 |
86.564 |
SURPLUS |
|
11 |
Gula Pasir |
49.879 |
5.566 |
44.314 |
SURPLUS |
|
12 |
Minyak Goreng |
41.640 |
11.968 |
29.671 |
SURPLUS |
B. TREND HARGA KOMODITAS DIBULAN MEI 2025

Pada Hari Kamis Minggu Kedua Bulan Mei, dari 23 komoditas apabila melihat rata-rata minggu lalu terdapat 8 komoditas yang mengalami kenaikan harga dibanding harga pada minggu lalu yaitu 1. Beras Premium, 2. Beras Medium, 3. Daging Sapi Murni, 4. Daging Ayam Ras, 5. Telur Ayam Ras, 6. Gula Konsumsi, 7. Tepung Terigu (Curah), 8. Ikan Bandeng Kenaikan paling tinggi adalah Komoditas Gula Konsumsi sebesar 1,09% harga sebelumnya Rp. 18.219 menjadi Rp. 18.420 Harga tertinggi berada di Kota Tangerang Selatan dan terendah di Kabupaten Tangerang. Sementara untuk harga yang turun (penurunan harga) ada 15 komoditas yaitu: 1. Beras SPHP, 2. Jagung Tk Peternak, 3. Kedelai Biji Kering (Impor), 4. Bawang Merah, 5. Bawang Putih Bonggol, 6. Cabai Merah Keriting, 7. Cabai Merah Besar, 8. Cabai Rawit Merah, 9. Minyak Goreng Kemasan, 10. Minyak Goreng Curah, 11. Minyak Kita, 12. Tepung Terigu Kemasan, 13. Ikan Kembung, 14. Ikan Tongkol, 15. Garam Konsumsi. Penurunan Harga yang paling signifikan adalah komoditas Cabai Rawit Merah sebesar 13,20% harga sebelumnya adalah Rp. 49.580 menjadi Rp. 43.799 dengan harga tertinggi di Kota Tangerang Selatan dan Harga terendah di Kabupaten Tangerang.
Dari table diatas dapat dilihat bahwa 3 komoditas yang mengalami kenaikan pada bulan lalu harga adalah:
- Cabai Rawit Merah : Kenaikan harga Cabai rawit merah di Provinsi Banten saat ini disebabkan oleh beberapa factor utama:
- Cuaca Ekstrem: Intensitas hujan yang tinggi mengganggu proses panen cabai. Ketika curah hujan meningkat, banyak petani tidak dapat panen tepat waktu, sehingga stok cabai di pasar menjadi berkurang. Cuaca yang buruk juga dapat merusak tanaman cabai, menyebabkan kerugian lebih lanjut bagi para petani.
- Permintaan Menjelang Ramadan: Dengan mendekatnya bulan Ramadan, permintaan terhadap bahan pangan, termasuk cabai, biasanya meningkat. Hal ini menyebabkan lonjakan harga karena permintaan yang lebih tinggi tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup.
- Fluktuasi Pasokan: Ketidakpastian dalam pola panen akibat cuaca yang tidak menentu menyebabkan fluktuasi dalam pasokan cabai. Ini berujung pada ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan, sehingga harga cenderung naik.
- Bawang Merah : Kenaikan harga bawang merah di Provinsi Banten saat ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Fluktuasi Musiman: Kenaikan harga bawang merah sering kali terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, saat permintaan masyarakat terhadap bahan pokok meningkat. Di Pasar Rau Kota Serang, harga bawang merah mencapai Rp80 ribu per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal yang biasanya sekitar Rp35 ribu per kilogram.
-
- Keterbatasan Pasokan: Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan produksi lokal, ketersediaan bawang merah tetap terpengaruh olehfaktor cuaca dan hasil panen yang tidak konsisten. Beberapa daerah berdampak padaketersediaan di pasar.
-
- Pengaruh Inflasi: Kenaikan harga bawang merah juga berkontribusi pada inflasi di Kota Serang, yang tercatat mencapai 3,5 persen. Inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok, termasuk bawang merah dan cabai.
-
- Intervensi Pasar: Pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan harga, termasuk mempersiapkan produk lokal dan melakukan pasar tani. Namun, ketergantungan pada pasokan dari daerah lain masih menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas harga.
- Cabai Merah Besar: Kenaikan harga Cabai Merah Besar di Provinsi Banten saat ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Curah hujan tinggi: Curah hujan yang tinggi menyebabkan pertumbuhan tanaman bawang merah tidak optimal, sehingga produktivitasnya menurun sekitar 30%.
- Produksi terbatas: Produksi bawang merah di Provinsi Banten dari Januari hingga Mei 2024 hanya mencapai 701,78 ton, padahal kebutuhan konsumsi warga mencapai 1.960 ton per bulan.
- Ketergantungan pada pasokan luar: daerah Banten mengandalkan pasokan bawang merah dari daerah lain seperti Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Distribusi dari sentra produksi di Jawa Tengah juga terhambat karena adanya pembatasan kendaraan selama arus mudik Lebaran.
- Momentum Hari Raya: Kenaikan harga bawang merah juga dipengaruhi oleh momentum tahunan seperti Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
C. LANGKAH – LANGKAH MENEKAN HARGA PANGAN STRATEGIS
Pemerintah Provinsi Banten dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Povinsi Banten dapat mengambil beberapa langkah untuk menekan kenaikan harga cabai rawit merah, telur, dan garam konsumsi di Provinsi Banten, antara lain:
- Pasar: Melakukan operasi pasar secara rutin untuk mendistribusikan komoditas dengan harga lebih terjangkau. Ini dapat membantu menstabilkan harga di pasar lokal dengan menyediakan pasokan yang cukup yang dapat dilakukan secara bersama sama antar OPD dan Dinas Indag sebagai leading sector.
- Pasokan: Mendorong mobilisasi pasokan dari daerah yang memiliki hasil panen melimpah ke daerah yang mengalami kekurangan. Kerja sama antar daerah perlu ditingkatkan untuk meratakan distribusi pangan, hal ini gtelah di laksanakan pada program GPM (Gelar Pangan Murah).
- dan Pengendalian Harga: Melakukan pemantauan harga secara berkala untuk mengidentifikasi fluktuasi harga dan mengambil tindakan cepat jika terjadi lonjakan harga yang signifikan. Ini termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Panga Kabupaten/Kota untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang diperlukan oleh masyarakat di Provinsi Banten
D. TREND HARGA 23 KOMODITAS PER KAB KOTA

Dari trend harga minggu Kedua bulan Mei dari 23 komoditas Dimana Komoditas yang hampir semua Kab Kota yang mengalami kenaikan adalah 1. Beras medium, 2. Gula Konsumsi, 3. Minyak Goreng Curah dan 4. Minyak Kita Sedang komoditas lain naik hanya di beberapa kab kota saja yang menyebabkan kenaikan tersebut adalah Salah satu penyebab utama adalah ketidak seimbangan antara pasokan dan permintaan. Jika permintaan terhadap suatu komoditas pangan meningkat di kota tersebut, sementara pasokan tidak dapat memenuhi kebutuhan, harga akan cenderung naik begitu pula gangguan dalam distribusi akibat kondisi cuaca buruk, bencana alam, atau masalah logistik dapat menghambat pasokan komoditas pangan ke pasar lokal. Hal ini menyebabkan kelangkaan dan, akibatnya, kenaikan harga.
D. LAPORAN HARGA HARIAN

Dilihat dari laporan harian, hari Kamis 15 Mei 2025 dibanding dengan hari Rabu 14 Mei 2025 terdapat 5 komoditas yang mengalami kenaikan dan 12 komoditas penurunan, kenaikan yang paling signifikan adalah Komoditas Ikan Kembung hingga Rp. 281 atau 0,74% dari hari kemarin Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan signifikan adalah Komoditas Cabai Rawit Merah sebesar Rp 2.694. Atau sebesar 2,59% dari harga sebelumnya. Sedangkan komoditas lainnya mengalami harga yang stabil.
F. INFOGRAFIS HARGA PANGAN POKOK

G. TREND HARGA BERAS MEDIUM, BAWANG PUTIH DAN AYAM RAS
- Beras Medium

Apabila melihat trend harga Beras Medium minggu Kedua Bulan Mei dibandingkan dengan harga Minggu Kedua Bulan Mei, Kab Kota yang mengalami kenaikan harga adalah Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan dimana kenaikan Kota Cilegon sebesar 0,17% dari harga Rp. 13.750 ke Rp. 13.774 di Kota Tangerang Selatan dengan Kenaikan di Sebesar 0,35% dari harga Rp. 12.813 menjadi Rp. 12.857. Sedangkan Kab Kota yang mengalami penurunan harga Kab Lebak sebesar 0,38% dari harga Rp. 12.567 menjadi Rp. 12.520, sedangkan Kab Kota Lainya mengalami harga yang stabil.
2. Bawang Putih

Apabila melihat Apabila melihat trend harga Bawang Putih minggu Kedua Bulan Mei dibandingkan dengan harga Minggu Kedua Bulan Mei, Untuk kenaikan harga terdapat Tangerang Selatan sebesar 4,94% dari harga Rp. 55.000 menjadi Rp.57.857. Sedangkan Penurunan harga ada di Kabupaten Lebak, Kab Pandeglang, Kab Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang dimana penurunan paling signifikan ada di Kab Pandeglang sebesar 11,88% dari Rp. 45.313 menjadi 40.500 untuk Kab/Kota lainnya mengalami harga yang stabil.
3. Daging Ayam Ras

Apabila melihat Apabila melihat trend harga Daging ayam minggu Kedua Bulan Mei dibandingkan dengan harga Minggu Kedua Bulan Mei, Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga adalah Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang dengan kenaikan signifikan di Kabupaten Tangerang Sebesar 7,58% dari harga Rp. 31.500 menjadi Rp. 34.083, Sedangkan penurunan harga terjadi di Kab Lebak, Kab Pandeglang dan Kota Cilegon Dimana penurunan paling signifikan ada di Kab Tangerang sebesar 7,58% dari harga Rp. 31.500 menjadi Rp. 34.083. Sedangkan Kab Kota lainnya mengalami harga yang stabil.
H. PELAKSANAAN GPM (GERAKAN PANGAN MURAH) DI WILAYAH PROVINSI BANTEN


I. RENCANA JADWAL GPM (GERAKAN PANGAN MURAH) BULAN RAMADHAN DI WILAYAH PROVINSI BANTEN

J. PEMANTAUAN HARGA DENGAN BAM DPRRI


Pemerintah Provinsi Banten, bersama dengan instansi terkait dan Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, melakukan pemantauan harga, ketersediaan, dan stabilitas pangan di Pasar Rau pada tanggal 7 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjaga menjelang bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi pasar saat menjelang Ramadhan, serta sebagai langkah preventif untuk menghindari lonjakan harga yang dapat memberatkan masyarakat. Dengan adanya pemantauan ini, Pemprov Banten berkomitmen untuk menjaga kestabilan ekonomi dan memastikan kebutuhan pokok warga selama bulan suci dapat terpenuhi
K. CADANGAN PANGAN PEMERINTAH

Cadangan pangan pemerintah adalah persediaan bahan pangan yang dikelola dan dikuasai oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi situasi darurat atau gangguan pasokan dengan tujuan menjamin ketersediaan pangan, stabilisasi harga dan pengelolaan krisis, Dengan demikian, cadangan pangan pemerintah merupakan elemen kunci dalam strategi ketahanan pangan nasional, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan kebutuhan serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan pangan.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Banten No 349 tahun 2024 Tentang Jenis pangan Pokok tertentu sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi, saat ini jenis Pangan Pokok Tertentu sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah:
- Beras
- Daging ungas; dan
- Telur
Tahun 2025 Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Ketahanan Pangan, akan mengadakan Cadangan Pangan Berupa daging dan Unggas masing – masing 11 Ton, sedangkan stok Cadangan Pangan Berupa Beras Provinsi Banten Per 31 Desember 2024 sebanyak 443.521 Kg.