PEMBINAAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN BAGI ORGANISASI MASYARAKAT / PKK

Sumber Gambar :

PEMBINAAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN BAGI ORGANISASI MASYARAKAT / PKK

 

Kadu Hejo, 7/03/2023

            Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten sedang menggelar acara Pembinaan pemanfaata Pekarangan Pangan Lestari (P2L),  di Aula Kantor Kecamatan Kadu Hejo Kabupaten Pandeglang, Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan dan diperlukan peran Tim Penggerak PKK mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelompok Wanita Tani serta Penyuluh PendampingHejo Pandeglang,

Ketahanan pangan minimal harus ada dua unsur pokok, yaitu ketersediaan dan aksebelitas masyarakat. Tujuan dari ketahanan pangan harus diorentasikan untuk pencapaian pemenuhan hak atas pangan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dan ketahanan pangan nasional dan lokal.

              Salah satu aspek yang menjadi  permasalahan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah aspek konsumsi. Hal ini diindikasikan dengan  produksi beras Indonesia dari tahun ke tahun yang menurun tidak diimbangi dengan tingkat konsumsi masyarakat. terhadap beras yang terus meningkat. Diversifikasi pangan menjadi solusi terbaik mengingat potensi negara kita yang sangat besar

              Dalam sumber daya hayati dan untuk mengatasi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras. Indonesia memiliki berbagai macam sumber bahan pangan hayati terutama yang berbasis karbohidrat. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik bahan pangan lokal yang sangat berbeda dengan daerah lainnya. Diversifikasi pangan juga merupakan solusi untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap satu bahan pangan yakni beras.

              Dalam undang undang  No : 7 tahun 1996 yang diubah menjadi UU No. 18 Tahun 2012 tentang  pangan, pengertian ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik, ekonomi dan ketersediaan pangan yang cukup, aman serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat . Pada prinsipnya ketahanan pangan dapat dipandang dari tiga rumusan ideologis yaitu: (1) ketersediaan pangan, (2) kemandirian dalam penyediaan kebutuhan pangan, (3) kedaulatan dari segala ketergantungan pangan. Ketiga rumusan ideologis ini memberikan arah pemecahan masalah ketidakamanan dan ketidaktahanan pangan yang berbeda

Sebagai bentuk keberlanjutan program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) berbasis sumber daya lokal tahun 2010, maka pada tahun 2014 diimplementasikan melalui kegiatan: (1) Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan   melalui   konsep   Kawasan   Rumah   Pangan   Lestari   (KRPL). Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan keluarga

Konsep ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan pangan keluarga seperti aneka umbi, sayuran, buah, serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan untuk ketersediaan pangan sumber karbohidrat,  vitamin,  mineral,  dan  protein  bagi  keluarga  pada  suatu  lokasi kawasan perumahan / warga yang saling berdekatan . Pendekatan pengembangan ini dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), antara lain dengan membangun kebun bibit dan mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal (local wisdom) sehingga kelestarian alam pun tetap terjaga. Impelemntasi kegiatan ini  disebut  konsep 

Kawasan  Rumah  Pangan  Lestari  (KRPL) , mulai tahun 2020 berganti nama menjadi Pekarangan Pangan Lestari ( P2L ) dengan membangun kebun bibit, demplot kelompok, pertanaman dan pasca panen serta pemasarannya.

Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan dan diperlukan peran Tim Penggerak PKK mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelompok Wanita Tani serta Penyuluh Pendamping

Keberhasilan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan aneka ragam pangan dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi aneka ragam pangan. Efektifias percepatan penganekaragaman konsumsi pangan akan tercapai apabila upaya internalisasi didukung dan berjalan seiring dengan pengembangan bisnis pangan lokal. Oleh karena itu program penganekaragaman konsumsi pangan di daerah perlu diselaraskan khususnya  dalam pengembangan pertanian, perikan dan industri pengolahan pangan guna memajukan perekonomian wilayah. Bahan pangan ini  semuanya ini cukup tersedia di wilayah kita, sehingga para ibu rumah tangga dapat memperoleh bahan pangan sesui dengan daya belinya.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengadakan pertemuan ini berharap agar program percepatan penganekaragaman melalui kegiatan Pembinaan Lahan Pekarangan di Provinsi Banten dapat membantu menekan angka inflasi karena benih yang kita berikan salah satunya cabe, melalui Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan selain itu Dinas Ketahanan Pangan ingin mengajak organisasi masyarakat khususnya Tim Penggerak PKK, Kelompok Wanita Tani dan para kader untuk mulai menanam di lahan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman dan sayuran yang bernilai ekonomis tinggi.

Selain itu diperlukan adanya gerakan Diversivikasi pangan untuk mengoptimalkan sumber daya alam / pangan lokal yang ada di lahan kabupaten / kota untuk dijadikan sumber pangan oleh masyarakat itu sendiri melalui pemanfaatan lahan pekarangan, karena kita ketahui bersama bahwa di kabupaten / kota sudah memiliki bahan pangan lokal yang banyak namun belum dimanfaatakan / dikonsumsi serta di olah secara optimal oleh masyarakat / kelompok wanita tani. 

Disamping itu perlu dukungan dari para pimpinan Seperti Tim Penggerak PKK sebagi motor penggerak dan ujung tombak kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait   antara lain: perlu dukungan dan sinergitas program dan kegiatan lintas sektor dan sub sektor, perlu sinergi pelaksanaan antar program pusat dan daerah;, perlu dukungan politik dan kebijakan makro; serta perlu dukungan pembiayaan yang mencukupi agar  tujuan percepatan diversifikasi pangan dapat dicapai.

Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan Organisasi Wanita / Tim Penggerak PKK, Kader PKK dan KWt dalam upaya Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis sumber daya lokal melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan, serta untuk meningkatkan motivasi, partisipasi, dan aktivitas masya­­rakat dalam Diversifikasi pangan melalui penguat­an kelembagaan dan pember­dayaan masya­ra­kat. Selain itu juga untuk mendorong pembangunan ketahanan pangan yang mendukung pembangunan secara keseseluruhan.

Tujuan lainnya adalah untuk Sinergitas program diversifikasi pangan dengan Badan/Dinas/Kantor Ketahanan Pangan baik ditingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota serta TP PKK Provinsi, Kabupaten / Kota / Kecamatan dan Desa. Serta mensosialisasikan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal serta mengoptimalkan sumber daya alam/ pangan lokal melalui upaya percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Para peserta yang hadir dalam acara P2PL tersebut ialah Tim Penggerak PKK mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat Provinsi Banten

Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah agar terjadinya Percepatan Penganekaragaman Pangan dan upaya Diversifikasi Pangan serta tersosialisasikannya melalui pemanfaatan lahan pekarangan khusunya di wilayah lokus stunting

Kegiatan Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan dimulai dengan laporan panitia dimana dilaporkan bahwa kegiatan pertemuan diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari TP PKK Provinsi Banten dan TP PKK Kabuapten / Kota, TP PKK Desa, Kader PKK, Kelompok Wanita dan Aparat Kecamatan serta aparat Desa.

            Dilanjutkan sambutan dan arahan dari Bapak Camat Kadu Hejo, dimana dalam sambutan nya bapak camat mengucapkan terima kasih atar terselenggranya kegiatan di Kecamatan Kadu Hejo, dimana Kecamatan Kadu Hejo menjadi perhatian dari Provinsi untuk kegiatan tersebut. Dengan adanya perhatian dan kegiatan dari Provinsi, semoga bisa membantu masyarakat dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan.

Selanjutnya sambutan dan arahan dari Ibu Aan Muawanah selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi  : dalam sambutan nya ibu kadis menjelaskan bahwa di kecamatan Kadu Hejo merupakan priorat dan perhatian dari pemerintah provinsi, karena sesuai arahan Bapak Sekda di Kecamatan Kadu Hejo ada 2 permasalah yang sangat urgent yaitu, kemiskinan ektrim di kecamatan kadu hejo yaitu 755 kk dan keluarga beresiko stunting sebanyak 234 yang tersebar di 10 desa yang ada di kecamatan kadu hejo. Dalam upaya penurunan angka kemiskinan ektrim dan penurunan angka stunting, Dinas Ketahanan Pangan melakukan berbagai upaya diantaranya yaitu, pemberian paket makanan tambahan bagi balita stunting yang sudah divalidasi datanya, melakukan sosialisasi atau kegiatan dengan melibatkan aparat, kader, KWT dan PKK, serta adanya gelar pangan murah.

Selain itu dalam paparan nya ibu kadis menyampaikan dan mengajak seluruh peserta khusunya yang ada di Kecamatan Kadu Hejo dan Desa yang ada di Kecamatan Kadu Hejo untuk melakukan pemanfaatan lahan pekarangan di wilayah sekitarnya dalam menekan angka inflasi dimana bahan percontohan yang akan dibagikan berupa media tanam, benih cabe, benih tomat dan polybag. Selain bisa mencukupi keluarga hasilnya jika berlebih bisa dijual dan bisa disebarkan dan dibagikan ke keluarga lain nya.

Sealnjutnya kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten menerangkan bahwa tentang penting nya mengkonsumsi pangan lokal, dalam menunjang ketahanan pangan dan dala  upaya meningkatkan asupan sayur dan buah serta upaya penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Dimana lahan pekarangan kita masih luas dan pentingnya pemanaafatan lahan pekarangan untuk ditanami aneka sayur dan buah serta olahan pangan lokal dan sebgaai ciri khas dari daerah itu sendiri.

Dalam sambutan nya dan arahan nya ibu kepala Dinas juga menjelaskan tentang visi dan misi Provinsi Banten yaitu visinya sebagai masyarakat yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah. Sedangkan untuk misi provinsi banten yaitu menciptakan tata kelola yang baik, infrastuktur, pendidikan , kesehatan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam bidang Pemanfaatan Lahan Pekarangan ibu – ibu PKK sangat berperan dalam mewujudkan misi gubernur Banten.

Selanjutnya dilakukan simbolis bantuan paket percontohan benih tanaman berupa : media tanam, polybag, benih cabe dan benih tomat kepada perwakilan peserta pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan yaitu : TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan, TP PKK Desa, Kader PKK, Kelompok Wanita Tani dan Keluarga beresiko stunting, dengan harapan paket percontohan benih tanaman bisa ditanam di lahan pekarangan dan bisa membantu menurunkan angka inflasi.

Setelah pemberian paket simbolis, dilanjutka dengan foto bersama para peserta kegiatan beserta narasumber

 

Setelah itu dilanjutkan sesi materi oleh ibu Ketua TP PKK Provinsi Banten yaitu ibu Tine Al Muktabar, paparan ibu Ketua TP PKK dilakukan secara daring / online melalui aplikazi Zoom meet, walaupun dilakukan secara zoom meet tidak mengurangi khidmatnya acara dan mengurangi kelancaran acara.  Ketua TP  PKK Provinsi Banten yaitu ibu Tine Al Muktabar, dalam arahan nya beliau menyampaikan tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan terutama dalam hal ini halaman TP PKK dengan penanaman kelor .

Karena kelor merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, dan dikenal dengan tanaman dewa karena memiliki banyak kandungan vitamin, mineral, antioksidan terutama pada ibu hamil. Selain itu perlunya asupan pangan dengan mengkosumsi aneka ragam bahan pangan yang beragam, bergizi, simbang dan aman serta berbasis sumber daya lokal yang ada di halaman anggota TP PKK semua.

Selanjutnya sekilas pemaparan maeri oleh Ketua TP PKK Provinsi Banten, dimana dalam pemaparan nya ibu ketua menyampaiakn bahwa kegiatan ini patut dicontoh dan diaplikasikan di 8 kabuapten kota baik oleh pengurus PKK dan oleh seluruh kader dalam menunjang ketahanan pangan dan dalam membantu pencegahan dan penanganan stunting. Dimana pengentasan stunting adalah tugas bersama dan amanah dari Bapak Presiden Jokowi.

Dalam arahan nya ibu ketua menyampaikan tentang pentingnya mengkonsumsi asipan pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman ( B2SA ) dimana dengan asupan pangan yang beragam dapat membantu menurunkan stunting serta dengan pemanfaatan lahan pekarangan dengan memanfaatkan daun kelor di halaman pekarangan dan bisa memanfaatkan sumber panga lokal lain untuk dikonsumsi.

Dalam arahan nya ibu ketua mengamanatkan kepada TP PKK khususnya Pokja III dan Kader PKK untuk memonitoring kegiatan Pemanfaatan lahan pekarangan setelah diberikan bantuan benih percontohan untuk semangat menanam di lahan pekarangan nya.

Ibu ketua  Tim Penggerak PKK Provinsi Banten sangat antusias dan menyambut baik sinergitas program kegiatan ini antara Dinas Ketahanan Pangan dan TP PKK Provinsi Banten dan semoga bisa di contoh oleh seluruh TP PKK yang ada di Kabupaten / Kota.

Dalam materinya juga ibu ketua menyampaikan beberapa manfaat dan khasiat dari daun kelor itu sendiri, dimana daun kelor merupakan tanaman dewa yang memiliki banyak manfaat.

Setelah itu materi terakhir dari Praktisi Pertanian yaitu dari penyuluh pendamping kecamatan Kadu Hejo, dimana dalam materinya penyuluh menyampaikan terkait teknik menanam, menyemai dan merwat tanaman, dimana ada beberapa langkah dalam proses penyemaian mulai dari perendaman benih, penyiapan media tanam, penyemaian, disimpan di tempat teduh dan selanjutnya dilakukan proses penyiraman.

Sedangkan langkah langkah perawatan tanaman mulai dari proses penyiraman, pemupukan hingga pengendalian terpadu agar terhidar dari serangan serangga.

Melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan dan diperlukan peran Tim Penggerak PKK mulai dari Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelompok Wanita Tani serta Penyuluh Pendamping

Keberhasilan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sangat ditentukan oleh ketersediaan aneka ragam pangan dan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi aneka ragam pangan.

Pemberian Paket Percontohan benih tanaman dalam rangka pemanfaatan lahan pekarangan dan dalam rangka menstabilkan inflasi dan mengurangi kemiskinan ektrim khusunya di wilayah stunting

Untuk organisasi wanita / TP PKK Provinsi Banten bisa lebih mengkonsumsi  produk olahan pangan lokal dalam rangka peningkatan percepatan diversifikasi pangan local

Diversifikasi pangan bisa dilakukan dengan mengubah pola perilaku dalam mengkonsumsi pangan, adanya kesadaran serta keterlibatan masyarakat

Adanya sinergitas yang berkelanjutan antara TP PKK Provinsi dan TP PKK Kabupaten / kota berserta Dinas Ketahanan pangan Provinsi dan Kabupaten / Kota


Share this Post